Andalan

Al Balkhi’s Sustenance of the Soul #Inti 1

Al Balkhi menjabarkan; tubuh kehilangan kesehatan karena faktor eksternal dan internal. Dengan cara yang sama beliau menjabarkan jiwa juga dapat terdampak faktor eksternal dan internal. Eksternal mencakup apa yang dilihat, apa yang didengar, kejadian menakutkan, perkataan memalukan. Internal mencakup apa yang dipikirkan hingga membawanya kepada kemarahan, kesedihan atau bahkan ketakutan. Selengkapnya di Prolog klik disini

Jika kamu tertarik untuk membaca buku “Sustenance of the Soul” secara langsung, akan sangat lebih baik šŸ™‚ Silakan akses di http://www.iiit.org atau dapat juga diakses di Google books (dengan judul: Abu Zayd al-Balkhi’s Sustenance of the Soul: The cognitive Behavior Therapy of a Ninth Century Physician)


Sedangkan alasan saya mencoba menuliskan apa-apa yang saya dapatkan dari buku pada blog ini, (1) supaya bisa ‘agak’ lebih detail (dibanding saya mempublikasikannya melalui caption di Instagram atau review singkat di Goodreads.com), (2) tentunya untuk dapat saya akses kapanpun saya merasa butuh (3) dalam menjaga kesehatan mental, ternyata ada ilmu sederhananya, untuk kamu dan untuk saya.Diskusi, masukan dan saran dari kamu, mungkin saja akan sangat membantu untuk perkembangan ilmu psikologi dan pengembangan sumber daya manusia di masa depan šŸ™‚ kontak saya di sakinatur@gmail.com


Sustenance of the Soul terdiri dari 8 chapter.


Chapter 1. Seberapa Penting Kesehatan Mental?
Unsur kita terdiri dari tubuh dan jiwa. Kita terikat untuk menghadapi setiap bagian dari kesehatan tubuh dan jiwa. Gejala-gejala yang mengganggu kesehatan tubuh diantaranya: demam, sakit kepala, nyeri. Gejala-gejala psikologis yang mengganggu kesehatan jiwa diantaranya: marah, duka cita, rasa takut, panik.Gejala-gejala psikologis mempengaruhi manusia dengan porsi lebih banyak dibanding gejala-gejala yang mengganggu kesehatan tubuh. Bahkan ada individu yang sepanjang hayatnya sehat fisik. Dan tidak ada satupun individu sepanjang hayatnya tidak merasakan gejala-gejala psikologis (merasa stres, sedih, marah, takut, panik dan semacamnya). Diantara kita, ada yang merespon dengan mudah menghadapi rasa stres dan ada yang menghadapi kesedihan dengan kesulitan yang mendalam.Karena alasan tersebut, seharusnya tidak ada satupun (dari kita) yang tidak mempedulikan kesehatan jiwa atau lalai dalam melindungi jiwanya dari gangguan kecemasan dan mengarahkannya kepada kehidupan yang tidak bahagia.

Karena alasan tersebut, seharusnya tidak ada satupun (dari kita) yang tidak mempedulikan kesehatan jiwa atau lalai dalam melindungi jiwanya dari gangguan kecemasan dan mengarahkannya kepada kehidupan yang tidak bahagia.

Chapter 2. Nutrisi bagi Kesehatan Mental

Kesehatan tubuh didukung oleh konsumsi makanan sehat dan pengobatan ketika sakit. Untuk menjaga kesehatan tubuh dibutuhkan dua cara (internal dan eksternal), begitu juga kesehatan jiwa.Untuk meningkatkan kesehatan jiwa, kita harus memulai dari memelihara kesejahteraan jiwanya. Menjaga kesehatan jiwa secara eksternal contohnya menjaga apa yang didengar dan apa yang dilihat yang memungkinkan mengganggu kita, menimbulkan kemarahan, panik, takut atau kesedihan.Sedangkan menjaga kesehatan jiwa secara internal berarti menjaga jiwa dari gangguan pikiran negatif. Dua metode menjaga kesehatan jiwa secara internal. (1) Ketika jiwa sedang merasa tenang, sedang tidak merasa bergejolak, kita harus meyakinkan pikiran, bahwa dunia ini tidak diciptakan untuk mendapatkan segala yang diinginkan tanpa merasakan kegelisahan dan merasakan kekhawatiran. (2) Setelah meyakinkan diri, kita harus menyadari bahwa sifat kehidupan di dunia tidak bisa dipisahkan dari yang sudah ditentukan Allah.Dua hal tersebut adalah prinsip dasar (dalam status sosial apapun) kita dapat bertoleransi/menerima apa yang sudah menjadi ketetapanNya, dan belajar untuk mengabaikan kekhawatiran yang menggusarkan pikiran.Kita harus melatih diri untuk tidak bertindak reaktif atas insiden-insiden kecil yang menimpa. Ketika kita terus melatih dirinya untuk menerima atau bertoleransi atas insiden-insiden kecil, pada waktunya berangsur-angsur latihan tersebut sudah menjadi kebiasaan dan ketika bertemu dengan insiden-insiden atau kejadian hidup yang lebih besar (yang tidak mengenakkan hati) kita menjadi lebih kuat.Untuk melaksanakan dua metode internal ini, sebisa mungkin kita sudah memahami diri sendiri tentang tingkat kesabaran/ketabahan yang dapat ditahannya (karena setiap individu memiliki tingkat ketabahan yang berbeda-beda). Jika sudah memahami seberapa tingkat ketabahan/kesabaran dirinya sendiri, kita dapat memutuskan persoalan seperti apa yang dapat dihadapi sendiri dan persoalan seperti apa yang harusnya dihindari (atau meminta pertolongan orang lain dalam menangani agar tidak terjatuh pada penyakit jiwa, atau masalah yang lebih buruk lagi).Bagaimanapun, mengetahui apa yang dapat dilakukan menyebabkan hidup yang lebih damai, jiwa yang sehat dan kehidupan yang bahagia.

Chapter 3. Mengembalikan Kesehatan Mental jika terlanjur Tidak Tenang

a. Lindungi jiwa dari kejadian internal/eksternal yang mengganggu dan jaga jiwa pada kondisi terbaik yang memungkinkan.
b. Cari bantuan / dengarkan nasehat / diskusi dengan terapis atau konselor

c. Kalau sudah benar-benar tidak mampu berpikir jernih, cari psikolog

d. P3K nya penyakit psikologis adalah berpikir positif (positive thinking)

Chapter 4. Mengklasifikasi berbagai Gejala Psikologis

Secara garis besar, gejala psikologis dibagi menjadi 4:

(1) Kemarahan,

(2) Takut, Fobia dan Panik,

(3) Kesedihan, Depresi dan Keluh kesah

(4) Bisikan berulang dan Ucapan batin yang merasuki/menghantui.

Chapter 5. Bagaimana Menyingkirkan Kemarahan?

Ditegaskan bahwa kemarahan adalah gejala psikologis negatif yang menghasilkan stres. Ketika seseorang marah, dia menempatkan dirinya pada kondisi kegamangan yang meningkatkan sirkulasi darah, mengubah warna wajah/muka, meningkatkan suhu badan, bahkan menyebabkan pergerakan tubuh yang tidak terkendali (membanting, menyakiti diri sendiri atau merusak dan berperilaku zholim tidak pada tempatnya). Bagaimana cara menetralkan kemarahan?

a. Kemarahan datang dari seseorang yang tidak toleran dan mudah marah. Untuk menetralkannya dibutuhkan penasihat (eksternal, di luar dirinya sendiri) dan pendekatan treatment oleh diri sendiri (internal).

1) Penasihat eksternal. Baik orang biasa atau raja mengangkat atau mendelegasikan seseorang yang bijaksana untuk selalu menemaninya. Misal ada rakyatnya atau seseorang (bawahan) yang berbuat salah, orang bijaksana atau penasihatnya tersebut mengetengahkan permasalahan agar hukuman berdasarkan porsi yang sesuai atau tidak terdampak dari kemarahan raja. Untuk meredam kemarahan seseorang butuh penasihat di sampingnya.

2) Internal mental manuver: resisting anger on its first appearance. Begitu kemarahan muncul, langsung dihilangkan. (ini seperti kisah dibalik Tafsir Qs.Ali Imran ayat 133-134 ya..)

b. Memikirkan sakit fisik yang timbul akibat kemarahan. Darah tinggi, serangan jantung, stroke dini, dst.

c. Membayangkan perasaan intens atau malunya penyesalan perasaan yang mendalam ketika selesai meluapkan kemarahan. (“kenapa kok begitu aja, aku marah ya?”)

d. Berpikir positif; positive thinking dalam bentuk kesabaran dan pemaafan

e. Ketika melakukan mental manuver, dengan sadar, cercaan atau cacian kuat dengan pasti merusak relasi hangat dengan orang yang dicerca atau dicaci atau yg dimarahi

f. Menyadari bahwa memaafkan kesalahan kecil akan mengisi hati dengan cinta yang murni dan murah hati atau berkasih sayang. Ketaatan atau kepatuhan kepada seseorang yang hampir marah akan berjalan alami. Karena ada dua jenis kepatuhan, kepatuhan karena rasa sayang dan kepatuhan karena ketakutan. Tentu saja kepatuhan atas dasar rasa ketakutan atau terintimidasi tidak berdasarkan rasa cinta dan kasih sayang, dan hubungan yang seperti ini merupakan hubungan yang kaku

g. Ketika marah dengan seseorang, ingat kebaikannya.

Selanjutnya..

6. Menenangkan Rasa Takut, Fobia dan Panik

7. Metode-metode menghadapi Rasa Sedih (harian & yg datang tiba-tiba), Depresi dan Keluh Kesah

8. Mental maneuvers untuk Menangkis Bisikan berulang dan Ucapan batin yang merasuki/menghantui.

Syukur dan Sabar

  • Duduk2nya kita sesaat dalam majelis ilmu meski sesaat, nilainya berharga dari kendaraan yang kita cintai
  • Majelis ilmu wasilah juga untuk diampuninya dosa kita
  • Dalam sebuah hadits; mukmin itu ketika mendapat nikmat itu sangat bersyukur, ketika menderita kesusahan dia menghadapinya dengan bersabar
  • Syukur bisa kita wujudkan dengan hati, lisan dan perbuatan
  • Barang siapa banyak bersyukur, Allah akan menjaga jawarih kita, atau menjaga kegiatan kita dari kemaksiatan menjaga nikmat yg Allah berikan
  • Ada 3 kondisi kita dihadapkan dengan KESABARAN;
    • (i) DALAM UJIAN HIDUP (yang membuat kita bersedih, kecewa dlsb),
    • (ii) DALAM KETAATAN (saat menjaga kontinuitas kebaikan, sholat, tilawah, qiyamullail, sedekah, apakah ketika bosan kita meninggalkannya atau tetap melakukannya) dan
    • (iii) SABAR DALAM MENGHINDARI KEMAKSIATAN (saat kita bisa melakukan kemaksiatan, tapi kita memilih untuk tidak melakukan kemaksiatan atau keburukan.
  • 4 tipe manusia ketika berhadapan dengan musibah atau UJIAN HIDUP; kabar baiknya kita bisa memilih yang baik diantara yang terbaik šŸ™‚
    • (i) berkeluh kesah menyalahkan Allah, waiyaudzubillahimindzalik
    • (ii) sabar = ini sifatnya wajib bagi seorang muslim,
    • (iii) ridho = ini sifatnya mustahab menerima betul-betul mengikhlaskan, pada pukulan pertama
    • (iv) bersyukur = ini sifatnya mustahab dan ini sikap paling sempurna, sikap yang baik diantara yang terbaik. karena menerima taqdir yang Allah tetapkan, karena percaya Allah pasti memberikan taqdir tebaik untuk hamba-Nya
  • Sabar itu sangat pahit ketika dijalankan tetapi sangat manis akibatnya
  • Ulul azmi = senantiasa menerima dan dan bersabar ketika menjalankan taqdir Allah, meskipun mereka bisa meminta kehancuran
  • Albaqoroh 155; Dan Kami pasti akan menguji kamu dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa, dan buah-buahan. Dan sampaikanlah kabar gembira kepada orang-orang yang sabar,
  • Terakhir nih! Setiap orang sikap sabarnya berbeda, misalnya Umar dan Abu Bakar. šŸ™‚ Mari berpikir!

– Materi Pengajian yang disampaikan ustadzah diforum online, ditulis dengan kerendahan hati, dan berharap bisa menjadi pengingat untuk Nita di masa depan, juga untuk Kamu!

Cikarang Utara, Rabu 29 September 2021 17.55 wib sepanas-panasnya Cikarang tetap lebih panas di Surabaya hehe

TOEFL prediction sekitar Cikarang Bekasi sertifikat bisa ditunggu langsung jadi

Bisa untuk keperluan administrasi daftar kerja, daftar sekolah, kebutuhan kelulusan, daftar CPNS, persiapan TOEFL sungguhan dan bisa buat ngelamar kamu (gak perlu ding).

Tempatnya di Sekolah Tinggi Bahasa Asing Intensive English Course STBA IEC || Sekolah bahasa di Kota Bekasi, Jawa Barat || Alamat: Jl. Ir. H. Juanda No. 81 Margahayu Bekasi Timur Bekasi Jawa Barat, RT.003/RW.010, Margahayu, Kec. Bekasi Tim., Kota Bks, Jawa Barat 17113 Telepon: (021) 8803187

Patokan lokasinya: Seberang Transmart Bekasi yg ada Saljunya, deket bgt Terminal Bekasi, deket bgt Stasiun Bekasi timur. (deket bgt = bisa jalan kaki).

Bisa tes hari apapun jam 10an pagi, sehari sebelum tes, telpon aja dulu buat mastiin buka atau engga nya karena lagi Corona.

Biaya administrasi tes TOEFL prediction nya Rp300.000. Sertifikat bisa ditunggu, langsung cetak. Kalau skor kamu masih kecil, boleh ngulang dengan syarat, tapi mohon maaf detail syarat nya saya ngga tahu apa (karena skor saya cukup untuk kebutuhan saya, intinya saya ngga perlu ngulang). Kalau kamu belom PD dg skormu dan kemungkinan akan ngulang, silakan tanya-tanya aja dulu ke nomor telp diatas.

Sedikit tips sebelum tes TOEFL prediction

  1. Kalau udah lama ngga belajar TOEFL, coba pelajarin minimal part listening (+excercise nya di link description) di Youtube keyword “Slamet basuki TOEFL”)
  2. Structure dan Reading ya sabar-sabar aja pas ngerjainnya, semoga kamu beruntung!
  3. Kalau belon pernah belajar TOEFL, mending belajar dulu, dah gitu aja

Fyi, Bapak Slamet Basuki adl salah satu pengajar di tempat les tsb. Btw bapak adminnya ramah-ramah bangett.

Yunita Sakinatur, ditulis dengan penuh rasa syukur^^. Rabu, 14 Juli 2021 di Cikarang Utara yg siangnya sudah tidak membara. Semoga harimu menyenangkan šŸ’›

Purna Tugas

[Purna tugas]


Adalah beliau, yang berhasil mengeluarkan kami dari ā€˜lubang biawakā€™ Psikologi Barat..
Betapa berhutangnya kami para sarjana muslim psikologi seluruh dunia atas keilmuan beliau dan kontribusinya beliau..
Jika beliau tidak menterjemahkan ke Bahasa Inggris, mungkin kita tidak akan pernah kenal the first Cognitive Behavior Therapist di dunia ini..
Betapa beliau membuat kami, para pelajar psikologi bisa tetap bertahan mempelajari ilmu psikologi..
Ya Allah sampaikan beliau di Jannah Mu, salam takzim terakhir kalinya untuk beliau dari kami yang masih begini-begini saja.. nastaghfirullah..
Berita kehilangan diterima di Lembang 26 Jumadits Tsani 1442 H, ditengah cuaca dan kondisi dunia yang mencekam.. Ya Allah sampaikan kami, jadikan kami menjadi manusia yang memberikan manfaat seperti beliau di jalan-Mu.. Ya Allah sampaikan kami di Jannah-Mu.. Aamiin..

Ų§ŁŽŁ„Ł„ŁŽŁ‘Ł‡ŁŁ…ŁŽŁ‘ Ų§ŲŗŁ’ŁŁŲ±Ł’ Ł„ŁŽŁ‡Ł ŁˆŁŽŲ§Ų±Ł’Ų­ŁŽŁ…Ł’Ł‡Ł ŁˆŁŽŲ¹ŁŽŲ§ŁŁŁ‡Ł ŁˆŁŽŲ§Ų¹Ł’ŁŁ Ų¹ŁŽŁ†Ł’Ł‡ŁŲŒ ŁˆŁŽŲ£ŁŽŁƒŁ’Ų±ŁŁ…Ł’ Ł†ŁŲ²ŁŁ„ŁŽŁ‡ŁŲŒ ŁˆŁŽŁˆŁŽŲ³ŁŁ‘Ų¹Ł’ Ł…ŁŽŲÆŁ’Ų®ŁŽŁ„ŁŽŁ‡ŁŲŒ ŁˆŁŽŲ§ŲŗŁ’Ų³ŁŁ„Ł’Ł‡Ł ŲØŁŲ§Ł„Ł’Ł…ŁŽŲ§Ų”Ł ŁˆŁŽŲ§Ł„Ų«ŁŽŁ‘Ł„Ł’Ų¬Ł ŁˆŁŽŲ§Ł„Ł’ŲØŁŽŲ±ŁŽŲÆŁŲŒ ŁˆŁŽŁ†ŁŽŁ‚ŁŁ‘Ł‡Ł Ł…ŁŁ†ŁŽ Ų§Ł„Ł’Ų®ŁŽŲ·ŁŽŲ§ŁŠŁŽŲ§ ŁƒŁŽŁ…ŁŽŲ§ Ł†ŁŽŁ‚ŁŽŁ‘ŁŠŁ’ŲŖŁŽ Ų§Ł„Ų«ŁŽŁ‘ŁˆŁ’ŲØŁŽ Ų§Ł’Ł„Ų£ŁŽŲØŁ’ŁŠŁŽŲ¶ŁŽ Ł…ŁŁ†ŁŽ Ų§Ł„ŲÆŁŽŁ‘Ł†ŁŽŲ³ŁŲŒ ŁˆŁŽŲ£ŁŽŲØŁ’ŲÆŁŁ„Ł’Ł‡Ł ŲÆŁŽŲ§Ų±Ł‹Ų§ Ų®ŁŽŁŠŁ’Ų±Ł‹Ų§ Ł…ŁŁ†Ł’ ŲÆŁŽŲ§Ų±ŁŁ‡ŁŲŒ ŁˆŁŽŲ£ŁŽŁ‡Ł’Ł„Ų§Ł‹ Ų®ŁŽŁŠŁ’Ų±Ł‹Ų§ Ł…ŁŁ†Ł’ Ų£ŁŽŁ‡Ł’Ł„ŁŁ‡ŁŲŒ ŁˆŁŽŲ²ŁŽŁˆŁ’Ų¬Ł‹Ų§ Ų®ŁŽŁŠŁ’Ų±Ł‹Ų§ Ł…ŁŁ†Ł’ Ų²ŁŽŁˆŁ’Ų¬ŁŁ‡ŁŲŒ ŁˆŁŽŲ£ŁŽŲÆŁ’Ų®ŁŁ„Ł’Ł‡Ł Ų§Ł„Ł’Ų¬ŁŽŁ†ŁŽŁ‘Ų©ŁŽŲŒ ŁˆŁŽŲ£ŁŽŲ¹ŁŲ°Ł’Ł‡Ł Ł…ŁŁ†Ł’ Ų¹ŁŽŲ°ŁŽŲ§ŲØŁ Ų§Ł„Ł’Ł‚ŁŽŲØŁ’Ų±Ł ŁˆŁŽŲ¹ŁŽŲ°ŁŽŲ§ŲØŁ Ų§Ł„Ł†ŁŽŁ‘Ų§Ų±Ł

https://yunitasakinatur.wordpress.com/2020/06/28/al-balkhis-sustenance-of-the-soul-inti-1/

Alkhair Khairullah

Manusia itu, terbatas.. saking terbatasnya, kita cuma bisa memandang sekarang dan saat ini. Manusia itu terbatas, saking terbatasnya, kita ngga bisa mendua, ngerjain sesuatu sambil ngerjain lainnya. Kalau dulu lihat Hermione Granger, terus iri gitu kan karena dia bisa ikutan dua kelas sekaligus. Sekarangpun semisal kita bisa zoom meeting sekaligus google meeting di jam tempat dan waktu sama, tetap terbatas. Ngga bisa seutuhnya. Karena memang, manusia itu terbatas.

Kita bisa banget ngejudge; dunia ngga adil lah, aku dirugikan lah, atau mengutuki ketidakberuntungan demi ketidakberuntungan lainnya. Tapi kita akan selalu bisa berpegang dengan rasa kesedihan yg pernah dialami bunda Mariah. Ketika rasanya seluruh dunia runtuh, menjadi seorang rahib suci, kerjaannya cuma ibadah doang. Malah ā€˜diujiā€™ dengan kehamilan, diasingkan oleh masyarakat. Coba kita bayangin diposisi dia, atau kalau kamu laki-laki coba bayangin sodara perempuanmu mengalami keruntuhan dunia seperti itu. Mengeluh adalah sesuatu yang manusiawi banget kan, tapi disamping keluhan, Mariah tetap berpegang pada harapan Allah. Karena bukan ā€˜masalahā€™nya yang bermasalah, tapi memandang ‘sebuah masalah’ adalah bentuk kesempurnaan agar tidak berlepas diri dari harapan Allah.

Juga kita bisa berpegang dengan kesedihan bertubi yang dialami Yusuf / Joseph putra Yaā€™qub / Jacob. Terkena siblings rivalry hingga kakak-kakaknya tega membuang adiknya ke sumur (crime banget kan), human trafficking ketika ditemukan oleh para penimba sumur (kenapa pas penimba sumur nemuin anak, malah dijual, bukan malah bantu carikan ayahnya). Tidak selesai sampai disitu dia juga dipenjarakan atas tuduhan yang bahkan dia adalah korban yang sesungguhnya (setelah ibu angkatnya tertangkap basah, yah kita semua tahu lah ceritanya), dan temannya lupa untuk sampaikan pesan kepada raja agar membebaskannya. Jika saja tidak berpegang pada keimanan, dengan segala fase hidup yg udah dia alami, bukankah dengan mudahnya dia terkena gangguan mental(?). Inilah bentuk kesempurnaan agar tidak berlepas dari harapan Allah, meski seolah semesta tidak memihak kita.

Atau juga kita bisa belajar dari kesedihan yg dialami bundanya Musa / Moses, punya presiden kejam banget. Setiap anak laki-laki yang terlahir, akan langsung dibunuh di tempat. Padahal anak adalah buah hati. Betapa paniknya, bingung juga, akhirnya memilih melarungkan anaknya ke sungai. Dari semua keterbatasan, hanya itu satu-satunya cara yang dipunya. Jelas tidak ada jaminan bayinya akan selamat; entah terbentur batu kan ditengah sungai, atau kereranjang bayinya terbalik, dimakan hewan buas, atau bahkan tenggelam begitu saja. Tapi bundanya Musa tidak pernah sedetikpun berlepas dari harapan Allah. Skenario dipertemukan kembali bersama bayinya dengan cara menjadi ibu susu, apakah pernah terpikirkan sebelumnya(?) Jelas tidak, karena memang keterbatasan manusia yang hanya memiliki sudut pandang sekarang dan saat ini.  

Mereka adalah manusia-manusia yang masih belum tahu akhir cerita dari perjuangannya. Mereka adalah manusia-manusia terbatas, ngga tahu apa yang terjadi setelah ini. Bener-bener cuma tahu kejadian sekarang, saat ini dan di tempat ini. Tapi dibalik semua keterbatasan dan kesedihan yang dialami; bukannya mengutuki keadaan, manusia-manusia ini selalu LEBIH berpegang sama harapan Allah.

Manusia itu terbatas, saking terbatasnya, ngga ada satupun kejadian tanpa acc Allah. Kematian dan kelahiran diri sendiri aja ngga bisa kita atur. Jadi wahai diri ini, tetaplah berpegang pada ļŗļ»ŸļŗØļ»“ļŗ® ļŗ§ļ»“ļŗ® ļŗļ»Ÿļ» ļ»Ŗ (Alkhair khairullah) Yang Terbaik Adalah Pilihan Allah

-sekian, best regards Yunita Sakinatur ditulis di Lembang, Jumat 29 Januari 2021 dengan kehangatan hati ditengah suhu 19 derajat celsius. Dan ditulis untuk Nita di masa depan, i lov you dear.. through the best and your worst..

Al Balkhi’s Sustenance of the Soul #Inti 3 (terakhir)

Gejala-gejala psikologis mempengaruhi manusia dengan porsi lebih banyak dibanding gejala-gejala yang mengganggu kesehatan tubuh. Bahkan ada individu yang sepanjang hayatnya sehat fisik.Dan tidak ada satupun individu sepanjang hayatnya tidak merasakan gejala-gejala psikologis (merasa stres, sedih, marah, takut, panik dan semacamnya). Diantara kita, ada yang merespon dengan mudah menghadapi rasa stres dan ada yang menghadapi kesedihan dengan kesulitan yang mendalam.

Karena alasan tersebut, seharusnya tidak ada satupun (dari kita) yang tidak mempedulikan kesehatan jiwa atau lalai dalam melindungi jiwanya dari gangguan kecemasan dan mengarahkannya kepada kehidupan yang tidak bahagia.

Jika kamu tertarik untuk membaca buku “Sustenance of the Soul” secara langsung, akan sangat lebih baik šŸ™‚ Silakan akses di http://www.iiit.org atau dapat juga diakses di google books (dengan judul: Abu Zayd al-Balkhi’s Sustenance of the Soul: The cognitive Behavior Therapy of a Ninth Century Physician)


Sedangkan alasan saya mencoba menuliskan apa-apa yang saya dapatkan dari buku pada blog ini, (1) supaya bisa ‘agak’ lebih detail (dibanding saya mempublikasikannya melalui caption di Instagram atau review singkat di Goodreads.com), (2) tentunya untuk dapat saya akses kapanpun saya merasa butuh (3) dalam menjaga kesehatan mental, ternyata ada ilmu sederhananya, untuk kamu dan untuk saya.

Diskusi, masukan dan saran dari kamu, mungkin saja akan sangat membantu untuk perkembangan ilmu psikologi dan pengembangan sumber daya manusia di masa depan šŸ™‚ kontak saya di sakinatur@gmail.com


Chapter 8. Menangkis Gangguan Obsesif

Sulit disembuhkan. Gangguan obsesif yang dimaksud Al-Balkhi adalah inner speech (monolog dalam diri) atau bisikan hati yang berulang-ulang. Simptom ini biasanya berupa pikiran-pikiran negatif atau bisa juga pikiran sesuatu yang sangat dicintai atau sangat diinginkan (obsesi). Tidak sepenuhnya merupakan gangguan psikologis, tapi juga dipengaruhi kondisi kondisi fisiologis bawaan. Berbeda dengan simptom lainnya, ada orang yang sama sekali tidak pernah mengalami gangguan obsesif ini.

[artinya, hampir semua orang pernah merasakan; distress (stres yg tidak produktif), kemarahan, takut berlebihan teror dan panik, sadness, depresi, dan melankoli. tapi hanya beberapa orang saja mengalami gangguan obsesif]

Al-Balkhi menjelaskan ada dua penyebab gangguan obsesif; (1) dominasi salah satu cairan tubuh, khususnya cairan hitam –perlu diingat, Al-Balkhi hidup di abad 9 yang pada masa itu ilmu kedokteran mengklasifikasi cairan dalam tubuh menjadi 4 cairan; darah, kuning, hitam dan dahak. (2) gangguan setan. Tapi, bagi Al-Balkhi, yang penting bukan sumbernya, melainkan usaha penderita dalammenghadapinya.

Analoginya, lagi-lagi masih sama seperti ketika kita menjaga kesehatan tubuh. Strategi Internal dengan menjaga apa yang kita makan dan Strategi Eksternal dengan pengobatan ketika sakit. Menangkis gangguan obsesif juga, dengan Strategi Eksternal dan Strategi Internal.

Strategi Eksternal dalam Menangkis Gangguan Obsesif

  1. Menghindari Kesendirian
    • Kesendirian dapat memicu munculny apikiran negatif dan self-talk yang menyakiti diri.
    • Seseorang perlu menyibukkan diri berinteraksi dan berdiskusi dengan orang lain, membahas hal-hal yang ia khawatirkan
    • Ketika sendirian, efek dari gejala obsesif ini bisa berlipat sedangkan ketika bercakap-cakap dengan orang lain, bisikan-bisikan yang berulang dalam diri bisa berkurang.
  2. Tidak Menganggur
    • Seperti kesendirian, kurangnya aktivitas eksternal akan meningkatkan aktivitas internal sehingga pikiran-pikiran negatif menjadi muncul
    • Seseorang dengan gejala obsesif perlu mencari kesibukan yang menyita waktunya,misalnya bekerja untuk mencari penghasilan
    • Jika bosan, ia bisa berekreasi
  3. Mencari Teman Diskusi yang Baik
    • Teman yang tulus dan dapat dipercaya akan mendengar, memberikan saran dan menunjukkan pada penderita gejala obsesif bahwa pikiran-pikiran negatifnya itu keliru dan irasional, saat ini mungkin serupa dengan konselor.

Strategi Internal dalam Menangkis Gangguan Obsesif

  1. Memperhatikan Reaksi Orang Sekitar
    • Seseorang dengan gangguan ini perlu memperhatikan bagaimana reaksi orang sekitar terhadap pikiran-pikiran negatifnya
    • Jika yang dikhawatirkannya itu nyata, pastilah orang lain juga merasa terganggu
    • JIka orang lain tenang-tenang saja, berarti pikiran negatif tersebut tidak nyata
    • Kesadaran akan hal ini bisa melawan simptom obsesif
  2. Membangun pikiran-pikiran Optimistik
    • Seseorang dengan gangguan obsesif biasanya pesimis, mereka membesar-besarkan masalah kecil
    • Ia perlu merenungkan bahwa Allah telah menciptakan jiwa dengan kekuatan menahan rasa sakit
    • Ia juga perlu memperhatikan bahwa di dunia ini orangyang sehat secara fisik maupun psikologis lebih banyak daripada yang mengalami disabilitas, yang sakit parah kemudian meninggal lebih sedikit daripada yang sakit kemudian sembuh, dst.

Terima kasih sudah mengikuti “Sustenance of the Soul” di blog ini sejak awal! Iya, perlu usaha lebih bagi saya untuk menyelesaikan rangkuman “Sustenance of the Soul” versi saya, yang sebenarnya sudah dimulai sejak awal Juni lalu pertamakali saya menerbitkan ini ^^ maafkan atas segala khilaf. ila liqo’

Jika kamu ingin membaca ulang satu persatu, klik link di bawah ini ya.. (smile)

https://yunitasakinatur.wordpress.com/2020/06/21/al-balkhis-sustenance-of-the-soul-prolog/

https://yunitasakinatur.wordpress.com/2020/06/28/al-balkhis-sustenance-of-the-soul-inti-1/

https://yunitasakinatur.wordpress.com/2020/10/14/al-balkhis-sustenance-of-the-soul-inti-2/

ā€œApa Kabar Emosi dalam Jiwa?ā€

Setiap peristiwa, ada emosi yang membersamainya. Jika masa lalu terasa begitu pedih, bagaimana menyikapinya? Jika di hati mulai muncul kecewa tersebab keinginan tak kunjung terkabul, sebaiknya bagaimana? Lantas bila ada emosi jiwa suka dengan lawan jenis, tetapi belum halal, bagaimana adabnya? Ketika masa depan terasa begitu mengkhawatirkan, bagaimana meyakinkan jiwa bahwa semua akan baik-baik saja?

Yuk, belajar bersama. Bagaimana mengenali, menyadari, dan memanajemen emosi. Yang menarik, webinar ini akan mengajak kita menemukan “obat” untuk setiap emosi jiwa -di Alquran. Alquran, mu’jizat agung yang senantiasa kita sanding setiap hari. Jadi, jika ada apa-apa dengan jiwa, insya Allaah Alquran akan menjadi pertolongan pertamanya.


Kemarin Ahad siang, saya ikutan agenda yang diselenggarakan oleh teman-teman Quranic Psychology Judul materinya, “Apa Kabar Emosi dalam Jiwa?” disampaikan oleh mbak Nadia Eka Rahmayanti. Saya coba tuliskan ulang apa-apa yang saya dapatkan untuk bekal saya di masa depan, ketika mungkin merasa butuh pengingat nantinya.. Dan semoga ini juga bisa bermanfaat untuk kamu šŸ™‚ mohon bersabar untuk membaca dari awal hingga akhir yaa^^

Jadi, ini adalah sebuah Notulensi dari Quranic Webinar; ā€œApa Kabar Emosi dalam Jiwa?ā€

Agar rasulullah mengenali kita di hari akhir salah satunya adalah dengan kita mengkaji Al Quran yang Allah turunkan Al Quran kepadanya. Allahummanfa’na bimaa ‘allamtana wa ‘allimna maa yanfa’una wazidna ‘ilma.. [O Allah, help us learn what is beneficial to us, help us benefit from what You have enabled us to learn, and increase to our knowledge.]

Berbicara tentang ā€˜Al Quranā€™ dan ā€˜Emosiā€™ kita, sebenarnya Al Quran itu mengandung ā€˜Emosiā€™ yang sangat kompleks banget, banyak yang bisa dibahas ketika kita membahas tentang ā€˜Emosiā€™ dalam ā€˜Al Quranā€™.

ā€˜Emosiā€™ pada kebanyakan orang diartikan sebagai marah. Kadang kita dengar misalnya percakapan ā€œih dia kok gitu aja emosi sihā€ / ā€œih dia kok gitu aja marah sihā€. Nah, tapi emosi yang akan kita bahas disini pakai ā€˜Emosiā€™ term psikologi ya kawan-kawan.

Ā ā€˜Emosiā€™ dalam term psikologi ada setidaknya mengandung 5-6 macam. Kenapa penting bagi kita mengenali ā€˜Emosiā€™? Bagaimana cara kita menanyakan kabar ā€˜Emosiā€™ dalam jiwa, jika mengenalinya saja tidak? Yang bahkan mungkin, sejak kecil kita tidak pernah belajar macam-macam emosi. Makanya sulit untuk mengenali (rasa-rasa) itu. Pada dasarnya ā€˜Emosiā€™ yang kita punya itu (1-5 bisa tonton film animasi Inside Out) ada Joy (nyaman, bahagia, lebih dari gembira), ada Sadness (sedih), ada Anger (marah), ada Fear (takut) ada Disgust (jijik) dan yang ke enam Terkejut. Jadi emosi itu tidak hanya marah saja. Yang 6 barusan disebutkan, hanya emosi dasar saja. Ada banyak sekali macam-macam kombinasinya dari itu semua, ada semangat, excited, melankoli dst, cek gambar berikut yaa.

kombinasi emosi

Al Quran itu erat sekali kaitannya dengan emosi, karena

1. Dalam Al Quran mengandung Basyiron wa Nadziron; karena Al Quran berisi kabar gembira yang membawa harapan (rojaā€™) dan juga peringatan yang membuat takut (khauf). Jadi di dalam Al Qurā€™an ngga tentang kabar gembira melulu, tetapi tetap ada rasa takut agar tetap waspada terhadap apa yang manusia perbuat.

2. Secara Asbabunnuzul; ada beberapa asbabunnnuzul (sebab turunnya suatu firman) yang merupakan hiburan ataupun peringatan. Contohnya [A] ketika rasulullah bersedih di ā€˜amul huzni (tahun kesedihan) ketika istri dan paman kesayangannya meninggal, [B] turunnya surah Yusuf juga adalah cerita untuk menghibur rasulullah SAW, tentang nabi Yusuf yang ternyata banyak banget ujiannya, dengan maksud, oh ternyata rasulullah ngga sendirian lho, ada rasul juga yang mengalami kesedihan seperti ini. Dan bukan berarti ketika Allah menyuguhkan (lewat firmannya) cerita-cerita penderitaan dengan maksud ā€œkamu tuh jangan merasa yang paling menderita dehā€, bukan itu. Tapi ada juga ayat-ayat yang bentuknya empati, nanti coba kita lihat yaa.. [harap bersabar membaca hingga akhir ^^]

3. Dari segi pemilihan kata; misalnya untuk menegaskan kembali atau untuk melembutkan kembali. Kalau kita lihat secara keseluruhan dalam Al Quran ini ketika Allah memanggil rasul-rasul, pada umumnya menggunakan namanya. Dengan nama Adam, nama Musa, nama Ibrahim. Ternyata dalam Al Quran Rasulullah SAW dipanggil tidak dengan namanya langsung. Tetapi dengan Yaa ayyuharrasul Yaa ayuhannabi, yaitu dengan gelarnya, yang maknanya adalah kelembutan dan penghormatan dari Allah kepada nabi terakhir SAW. Dan kemudian pada surat Abasa, teguran dari Allah kepada Rasul ketika beliau mengernyitkan dahi/merengut kepada Abdullah bin Ummi Maktum tatkala beliau sedang berbincang dengan petinggi Kafir Quraisy, Allah tidak memilih kata ganti dengan penyebutan ā€œHei Kamu yang bermuka masam!ā€ (atau kata ganti orang kedua). Allah memilih kata ganti orang ketiga, yaitu ā€œDia bermuka masam dan berpalingā€. Maksud Allah dari memilih kata ganti tersebut adalah selain tegas menegur, juga mengandung kelembutan dari Allah dengan penggunaan kata ganti orang ketiga.

4. Kemudian dari segi gaya bahasa, mengandung Emosi banget, seperti dalam surat Al Qomar. Bisa kita cek bareng-bareng Al Quran kita, akhir kata di akhir ayatnya ro semua. Ini menunjukkan ketegasan dari Allah SWT semua diakhir ayatnya, menimbulkan ketakutan.

5. Dari segi kisah-kisahnya; yang paling jelas, yang tanpa kita belajar nahwu dan balaghoh kita bisa ambil kisah-kisah di dalamnya.

[iklan; beberapa hari yg lalu rekan mengirim story dg caption ā€œtidak sedang baik-baik saja itu boleh, jangan memaksakanā€ juga ibuk @retnohening tanya ke mbak Kirana (gadis kecilnya) ā€œmbak kalau kita insecure boleh ngga?ā€ ā€œmbak orang worry tu boleh ngga?ā€. Nah, ayat yg akan kita bahas ini, agak relate teman-teman. Mohon disimak yaa~]

Ayat Tentang Empati (Al-Hijr)

97; kami mengetahui ada yang sempit di dadamu/bikin takut/bersedih/tidak nyaman

98; diminta untuk bertasbih

Jadi sebelum Allah meminta rasulullah untuk beribadah kepadaNya, Allah memvalidasi dulu emosi yang sedang dirasakan oleh rasulullah SAW pada saat itu (di ayat 97, Kami mengetahui bahwa dadamu terasa sempit karena perkataan mereka,)

Ini semisal kita lagi curhat ke temen kita, terus tiba-tiba langsung dinasehatin, kan rasanya kaya ada yang mengganjal gitu ya rasanya… Tapi disini (di ayat ini) ketika contohnya ada seseorang yang mengalami sesuatu hal yang berat, yang membuat sempit di dada, yang bikin takut, atau membuat bersedih, atau membuat tidak nyaman.. itu divalidasi dulu emosinya, oh gitu ya.. pasti kamu lagi sedih banget.. empati. Di ayat 97 ini adalah salah satu contoh empati terlebih dahulu. Baru di ayat 98 diberi masukan atau nasehat.

Beberapa Kisah Emotional Suffering dalam Al Quran

1. Ibunda Nabi Musa AS;

Kalau kita baca di Qs.Al Qhoshshosh, mungkin sejak kita TPA (taman pendidikan al quran) sudah belajar kisah ini. Ketika nabi Musa lahir, saat itu Firā€™aun sedang memberlakukan pembuhunan terhadap setiap bayi laki-laki yang baru lahir. Dan Ibunda Nabi Musa memilih melarungkan bayi (Musa) yang baru lahir di sungai Nil. Nah, coba kita bersimpati terhadap keadaan emosi ibunya nabi Musa pada saat itu. Seorang ibu yang baru melahirkan, dengan ketakutan bayinya akan dibunuh, ngga tahu mau ngapain, kemudian dapat ide dari Allah SWT, untuk menghanyutkan bayi tsb di sungai Nil.

Waktu ibunya melarungkan, coba kita bayangin perasaannya, ngga tahu bakal berakhir seperti apa bayinya tersebut. Apakah setelah dilarungkan terus terbentur batu besar kemudian tenggelam, apakah diketemukan hewan buas kemudian mati juga ujung-ujungnya, atau nanti dipungut sama siapa masih ngga tahu.

Mari kita bayangkan pergulatan emosi Ibunda Nabi Musa pada saat itu. Saat kakak perempuan (dari nabi Musa) diutus/ditugaskan oleh ibunya untuk mengikuti. Dengan sangat sembunyi-sembunyi (jangan sampai ketahuan siapapun) si keranjang hanyut yang berisi bayi. Kita bayangkan bagaimana was-wasnya si kakak, hingga proses masuk ke istana. Ketika bunda Asiyah mecari ibu susu untuk bayi tersebut, dan si kakak melakukan pelobian. Menyampaikan bahwa dia kenal seseorang yang dia kenal dengan keluarga yang memiliki kemampuan mengasuh yang baik (tanpa membocorkan bahwa keluarga itu adalah keluarga bayi). Hingga akhirnya kembali kepelukan Ibunda Nabi Musa dengan cara menjadi ibu susu, dan sebelumnya si Ibu ataupun kakak perempuannya tidak tahu bahwa hal itu akan terjadi.

Kalau kita kan, mungkin kemarin-kemarin kita, ngebayainnya mulus aja gitu. Dilarungkan di sungai, kemudian ditemukan oleh istrinya Firā€™aun, kemudian diangkat menjadi anak di kerajaan, semulus itu.

2. Ayahnya Nabi Yusuf AS, yaitu nabi Yaā€™qub.

Pada Qs Yusuf runut sekali kisahnya dari masa anak-anak hingga dewasa. Diceritakan ketika nabi Yaā€™qub kehilangan nabi Yusuf, menangis terus-terusan, hingga matanya itu memutih hingga tidak bisa melihat. Apakah kita akan menjudge bahwa nabi Yaā€™qub tidak menerima taqdir? Masa kita mau menuduh seorang Nabi tidak menerima taqdir dari Allah SWT? Dan mengapa sampai ada ayat itu sampai dimasukkan ke dalam Al Quran. Pasti mengandung makna yang besar buat kita, Ketika Yaā€™qub kehilangan nabi Yusuf, adalah ekspresi yg disampaikan oleh Allah lewat Al Quran.

3. Maryam AS, Ibunda nabi Isa AS.

Sebelum masuk ke surat Maryam ayat 24, Bayangin aja, seorang wanita yg tidak pernah disentuh oleh siapapun, kerjaan sehari-harinya berdiam diri di mihrob, bahkan sampai makanannya disediakan langsung oleh Allah SWT, diturunkan dari langit kepadanya. Lalu kemudian hamil, jadi bahan julidan tetangga banget, sampai waktu itu bunda Maryam mengucilkan diri sendirian. Ngga ada siapa-siapa, karena memang tidak mau diketahui oleh siapapun, malu, hamil tanpa ada laki-laki disampingnya. Pasti dicurigai banyak orang.

Coba kita bayangkan rasa; takut, sedih, khawatir nya bunda Maryam saat itu. Bayangkan kalau kita di posisi bunda Maryam, betapa tertekannya kita. Bahkan ketika merasakan sakit akan melahirkan, bunda Maryam sampai ada perkataan, alangkah baiknya jika aku mati sebelum ini, menjadi orang yang tidak diperhatikan dan dilupakan.

Jadi ini semua bukan lemah iman, dan bukan juga ada inisiatif akan bunuh diri juga, tapi ini adalah bagian dari ekspresi emosinya yang saat itu sangatt tertekan. Dan keluar dalam sebuah kalimat yang sangat dalam sekali.

4. Nabi Zakaria 5.Nabi Ibrahim

Beliau berdua adalah nabi yang berdoa dan terus berdoa agar mendapatkan keturunan, tetapi beliau-beliau tidak kecewa. Ketika terus-menerus berdoa, dan tidak dikabulkan oleh Allah SWT, mereka tidak kecewa, justru disinilah kalau kita berada di posisi mereka,kita akan merasakan emotional suffering karena kecewa kepada Allah, bersedih dst.

Pada dasarnya, nabi Zakaria meminta keturunan karena untuk regenerasi melanjutkan penerusan dakwahnya, karena Allah. Bukan karena hal remeh temeh seperti, ah punya anak ah biar hidupku tidak sepi atau biar lucu aja hidupnya. Mereka berdoa atas dasar niat mulia, maka ketika tidak kunjung dikabulkan, tidak lantas kecewa dengan Allah.

Mereka berdoa atas dasar niat mulia, maka ketika tidak kunjung dikabulkan, tidak lantas kecewa dengan Allah.

Emosi adalah rahmat Allah yang membuat kita dapat beradaptasi dengan dunia ini. Kalau ngga ada rasa takut ketika bertemu singa, jadinya tidak dapat beradaptasi ā€˜kan, tidak dapat mencari pertolongan ataupun menyelematkan diri ā€˜kan. Afek datar adalah masalah, terlalu banyak juga masalah. Kita senang boleh, kita sedih takut kecewa boleh. Ada nabi Yaā€™qub bersedih, bunda Maryam bersedih, khawatir. Itu semua Allah yg menurunkan rahmat untuk kita. Asal jangan terhanyut berlebihan.

Selanjutnya Part 2 … Depresi, Merasa tidak berguna, Sakinah, Ketentraman, Well Being, Kenali-Sadari-dan Menej (atur) Mindfullness, Memikirkan makanan, Kemarahan, Operasional nya Sabar.. (in sya Allah, biidznillah, doakan)

Ikhlas

dari sini, saya mencoba mencari, makna ikhlas itu apa..

Tanda Ikhlas (dari ust Abdul Shomad)

  1. Tidak ada beda saat berada, atau tidak berada. Tidak ada beda saat lapang atau saat sempit. Karena Allah yg disembah saat kaya, dan Allah yg disembah saat miskin.
  2. Tidak ada beda di depan orang atau di belakang orang/tidak dilihat siapapun. Kalau jadi imam, faseh sekali bacaan, kalau sendirian di kamar, ngga sekali napas juga tetapi tetap faseh. Karena menghadap robbussamawati wal ardh.
  3. Tidak ada bedanya, ketika kita memberi/berkurban, mengharap balasan atau tidak mengharap balasan. Tidak ada bedanya saat ada keinginan atau tidak ada keinginan, karena yang dicari adalah ridho dan rahmat Allah.
  4. Sanjungan tak membuat melambung, hinaan tak membuat tumbang.
  5. Senang mengerjakannya tidak merasa capek lelah, tidak merasa sakit susah, tidak merasa lama dan makan waktu. Karena sebentar atau lama, membuat payah atau susah, rasanya ringan, karena hatinya senang.

Intention only for Allah (dari ust Nouman Ali Khan)

If you do good for others it is not for them, it’s for who, for yourself. Our voluntary contributions in whatever way shape of form are actually efforts to help our own selves. Don’t ever do I should I dare look back at a (Masjid) that i gave time to a program a convention I helped put together a check I wrote to the school or whatever and say I help them, I only helped myself and the moment I say I help them it doesn’t count for me anymore, I cannot go to Allah and say ya Allah where is the money I gave, Allah will say you already said you helped them you didn’t say you help yourself you can’t have it both ways. Allah only takes one intention so if you’re going to give whether you give time, whether you give money, whether you give effort, whether you give suggestions, if you’re going to give you better only expect returns from Allah you expect anything from anyone else Allah doesn’t like to share in intentions. Allah is very jealous of intention. Subhanallahu wa ta’ala.. He wants his intention to be exclusive. You put anybody else some other agenda and that intention is gone, it doesn’t count for anything.

Don’t tie your contributions to expectations. If you want to have expectations have them with Allah.


Mengikhlaskan karena Allah (Ust Salim A Fillah)

Di dalam perjuangan ringan atau berat bukan ukuran keikhlasan.Orang yang berat bisa ikhlas, orang yang ringan,juga bisa ikhlas. Kan kadang-kadang kita dikasih tahu kalau ikhlas itu pasti terasa ringan, tidak juga. Nabi Ibrahim menyembelih putranya memangnya ringan? Ringan tidak? tidak. Ikhlas tidak? Ikhlas. Allah saksinya bahwa ia ikhlas.

Ada orang berangkat jihad itu ringan kenapa? Istrinya bawel suka marah-marah, anaknya rewel nakal-nakal. Maka dia kemudian, ah daripada di rumah riweuh begini,lebih baik saya pergi berjihad. Dia masih harus memperjuangkan niatnya supaya ikhlas, karena ikhlas itu karena Allah. Bukan karena ninggalin keadaan yang tidak bisa diatasi masalanya.

Al- A’rof :29 “Hadapkanlah wajahmu (kepada Allah) pada setiap sholat dan sembahlah Dia dengan mengikhlaskan ibadah semata-mata hanya kepadaNya”


Al Balkhi’s Sustenance of the Soul #Inti 2

Gejala-gejala psikologis mempengaruhi manusia dengan porsi lebih banyak dibanding gejala-gejala yang mengganggu kesehatan tubuh. Bahkan ada individu yang sepanjang hayatnya sehat fisik.

Dan tidak ada satupun individu sepanjang hayatnya tidak merasakan gejala-gejala psikologis (merasa stres, sedih, marah, takut, panik dan semacamnya). Diantara kita, ada yang merespon dengan mudah menghadapi rasa stres dan ada yang menghadapi kesedihan dengan kesulitan yang mendalam.

Karena alasan tersebut, seharusnya tidak ada satupun (dari kita) yang tidak mempedulikan kesehatan jiwa atau lalai dalam melindungi jiwanya dari gangguan kecemasan dan mengarahkannya kepada kehidupan yang tidak bahagia.

Selanjutnya di Inti Pertama, klik disini.

Jika kamu tertarik untuk membaca buku “Sustenance of the Soul” secara langsung, akan sangat lebih baik šŸ™‚ Silakan akses di http://www.iiit.org atau dapat juga diakses di google books (dengan judul: Abu Zayd al-Balkhi’s Sustenance of the Soul: The cognitive Behavior Therapy of a Ninth Century Physician)


Sedangkan alasan saya mencoba menuliskan apa-apa yang saya dapatkan dari buku pada blog ini, (1) supaya bisa ‘agak’ lebih detail (dibanding saya mempublikasikannya melalui caption di Instagram atau review singkat di Goodreads.com), (2) tentunya untuk dapat saya akses kapanpun saya merasa butuh (3) dalam menjaga kesehatan mental, ternyata ada ilmu sederhananya, untuk kamu dan untuk saya.

Diskusi, masukan dan saran dari kamu, mungkin saja akan sangat membantu untuk perkembangan ilmu psikologi dan pengembangan sumber daya manusia di masa depan šŸ™‚ kontak saya di sakinatur@gmail.com


Chapter 6. Menenangkan Rasa Takut, Fobia dan Panik

Ada banyak sekali reaksi ketakutan yang kita hasilkan sebagai individu. Beberapa dari kita, ada yang bereaksi kuat menghadapi ketakutan. Dan beberapa lainnya, ada yang bereaksi kebingungan hingga membuat tidak dapat berpikir dengan jernih menghambat dirinya keluar atau mendapatkan solusi dari permasalahan yang ada. (ini mirip dengan individual differences modern theory nya H.J Eyesenck 1997 autonomic liability or reactivity).

Untuk mengatasinya, kita harus menyadari (pada kebanyakan kasus) ketakutan tercipta dari dugaan sebuah pengalaman buruk, yang padahal pengalaman sesungguhnya tidak seburuk dugaan. “most of what you fear will not harm you” dan kata lain menjabarkan “most of the terror comes from the anticipation of the terror”. Jadi, sebenarnya rasa takut adalah perasaan yang tidak enak dan dibesar-besarkan sehingga membawa kita kepada pemikiran yang menggelisahkan (Terapis Kognitif terkenal, Ellis dan Beck -11 abad setelah Abu Zayd alBalkh-menemukan bahwa ‘Pernyataan yang dilebih-lebihkan’ adalah salah satu bentuk kesalahan berpikir yang membawa individu menuju jalan pintas kepada simptom kegelisahan dan depresi). Setelah kita mengalami kejadian, kejadian yg tidak mengenakkan hati, kebanyakan kita menyadari ketakutan yang dibesar-besarkan ternyata tidak berdasar. Mempelajari pola ini (pola berulang dari kejadian-kejadian yang terjadi dalam kehidupan kita, ternyata berpola ketakutan tidak berdasar), kita bisa mengambil dari pengetahuan ini dalam menghadapi keadaan sulit di masa mendatang, tidak perlu membesarkan ketakutan.

Contoh sederhana,

1/ orang dewasa yang baru pertamakali menyaksikan peperangan, melihat luka-luka dan kematian dalam peperangan akan merasa ngeri dan takut. ketika banyak terlibat sebagai tentara menjadi terbiasa dengan pemandangan luka kematian dan semacamnya. (inilah yang membuat para pemimpin kerajaan sudah mengirim anak nyaĀ  sejak kecil agar terbiasa melihat pemadangan seperti ini dan tumbuh besar sebagai prajurit yang kuat)

2/ tabib atau dokter yang baru pertamakali menangani luka serius dengan yang sudah melakukan banyak praktik operasi, sudah mengalami habituasi

2/ pelaut dan penumpang yang sudah terbiasa berpergian menggunakan kapal. dibandingkan dengan penumpang yang baru, belum merasakan pengalaman badai laut, ombak tinggi dan semacamnya.

Jika memang ketakutan memang benar adanya, yang diperlukan adalah habituasi,

Dari sini kita dapat menarik kesimpulan bahwa metode terbaik untuk menenangkan ketakutan dan panik adalah memperoleh lebih banyak pengetahuan dan informasi dari hal-hal yang ditakuti (untuk mengetahui bahwa hal-hal menakutkan tidak begitu membahayakan) dan kemudian, paksa seseorang terpapar terus menerus (habituasi) pendengaran dan penglihatanya dengan hal-hal yang ditakutinya, walaupun pastinya tidak akan menyukai praktik ini, lakukan terus hingga indranya (pendengaran dan penglihatan) akrab dengan hal-hal yang ditakutinya.

*there can be no simplified and clearer statement to show that the best treatment for fear and anxiety is cognitive and behavior therapy by gradual reciprocal inhibition. Indeed, this shows the genius of al-Balkhi in arriving through reason, centuries ago, with therapies close to our modern techniques of cognitive behavior therapy.Ā 
Desain tanpa judul

Chapter 7. Metode-metode menghadapi Kesedihan (harian & yg datang tiba-tiba), Depresi dan Keluh kesah

Simptom kesedihan dan depresi berefek penting dibading simptom-simptom psikologis lainnya, karena mengambil peranan hati. Kemunculan dari kesedihan atau depresi bentuk mengerikannya adalah perilaku yang mempertunjukkan ketidaksabaran dan kejengkelan. Pada chapter sebelumnya telah disebutkan bahwa depresi adalah bentuk ekstrim dari kehilangan dan kesedihan.

Jika Rasa takut dan rasa gelisah disebabkan oleh dugaan buruk atas apa yang akan terjadi di masa depan. Rasa sedih dan depresi disebabkan oleh kejadian buruk yang terjadi di masa lalu. Bagaimanapun rasa takut dan rasa sedih harus dipahami sebagai bagian dari kehidupan, seperti yang tertera pada Qs.2:38 Sesiapa yang mengikuti petunjukKu, tidak ada rasa takut pada mereka & mereka tidak bersedih hati.

Tipe-tipe rasa sedih

(1) Penyebabnya jelas. Penyebabnya jelas; kematian dari orang yang dicintai, atau kehilangan sesuatu yang berharga, kehilangan kekayaan, dan termasuk kehilangan kemuliaan atau kedudukan.

(2) Penyebabnya tidak jelas. Penyebabnya tidak jelas; tiba-tiba merasa gloomy, suram, murung.

Penanggulangan Rasa Sedih:

Tipe Rasa Sedih yang Penyebabnya Tidak Jelas; ditanggulangi dengan perbaikan sirkulasi darah, suhu tubuh dan semacam itu (ini opini saya, mungkin kalau jaman sekarang menggunakan obat kali ya, obat-obat yang dikeluarkan para psikiater buat mengatur senyawa di sistem saraf pusat otak manusia, kerena rasa sedihnya berasal dari kekacauan senyawa di dalam otak, bukan dari sebab lingkungan atau kejadian. Oiya, untuk kamu yang awam, Psikolog tidak mengeluarkan obat, yang mengeluarkan obat ataupun resep obat adalah Psikiater). Jadi Terapi Kognitif untuk Tipe Rasa Sedih yang Penyebabnya Tidak Jelas, tidak berlaku ya.. Karena yang bermasalah adalah syaraf atau senyawa di dalam otak..

Tipe Rasa Sedih yang Penyebabnya Jelas; (kehilangan yang dicintai, atau tidak berhasil mendapatkan yang diinginkan) ditanggulangi dengan strategi internal dan eksternal.

a. Eksternal; bantuan konseling dari Konselor, atau orang yang dipercaya, atau guru agama semacam khatib/pendeta.

b. Internal; (mekanisme mental: melatih dirinya sendiri untuk menanggulangi rasa sedih, sorrow dan gloom).

(1) Menimbang kerusakan tubuh yang terjadi jika berlarut-larut diatas kesedihan, (ini opini saya, biasanya kalau sedih kan susah makan, atau malah makan berlebihan, jadi tubuhnya bisa sakit karena perut kosong tidak makan berkali-kali atau malah makan banyak sekali)

(2) Menyadari bahwa kehidupan dunia tidak abadi, kesenangan yang hilang dari dunia hanya sementara, jadi berfokuslah menggapai kesenangan akhirat. Sabda Nabi “Dalam melihat dunia ini, lihatlah yang lebih di bawahmu atau yang lebih sengsara dibanding kamu. Dalam memandang akhirat atau alam baka, lihatlah yang lebih baik darimu dalam menghamba kepada Allah. Ini akan membuatmu tidak mengecilkan apa yang Allah berikan kepadamu di dunia, dan akan mendorongmu untuk melakukan lebih untuk alam baka mu atau akhiratmu” (HR.Bukhari)

Orang yang bersedih hati, yang memiliki kebiasaan dengan ketidaksabaran yang ekstrim atau tidak dapat mengontrol rasa kehilangan, ketika mendapati ketidakberuntungan harus dengan serius menganggap bahwa kebiasaannya yang lemah ini (membawa kehancuran yang) lebih besar dari ketidakberuntungannya.

(3) Melatih kesabaran dan keteguhan hati, dari satu kejadian (tidak mengenakkan) kepada kejadian (tidak mengenakkan) lain. Sehingga di masa depan ketika menghadapi kejadian (tidak mengenakkan) yang lebih besar, hati sudah siap, disiplin tegar.

(4) Taktik jiwa lainnya adalah, dengan sadar berpegang pada fakta bahwa siapapun yang kehilangan kesabaran dan mengalah kepada keputusasaan/ketidakberdayaan adalah seorang pengecut dan lemah. dan berpegang pada fakta bahwa siapapun yang tabah dan berani menghadapi kejadian tidak mengenakkan, akan mendapatkan kemuliaan, karena bukan seorang pengecut.

(5) Karakter alami manusia adalah mencari pelipur lara, berbagi dengan sesamanya tidak apa-apa, tetapi bukan untuk menambahkan kesedihan. Selanjutnya, kita harus selalu ingat, bahwa peristiwa yang membuat sedih atau merasa kehilangan adalah bagian dari kehidupan alami, atau normal (setiap orang juga pernah merasakan hal serupa). Pikiran tenang dan bijaksana semacam ini membuat individu mudah mengontrol rasa kesedihan dan tidak akan membuat rasa sedih menjadi berlipat ganda atau berperilaku yang tidak-tidak.

(6) Optimis dengan masa depan, setelah kesedihan atau kejadian tidak mengenakkan ini akan ada sesuatu yang membahagiakan di masa depan sebagai balasan dari Allah. Pikiran ini dapat membantu menenangkan mood depresif bahkan bisa membuat bahagia.

. . . selanjutnya . . .

Chapter 8. Mental maneuvers untuk Menangkis Bisikan Berulang dan Obsessive Inner Speech dalam hati

lebih baik mengikuti bakat atau minat(?)

Kemarin, ada yang video call. Bilang kalau hasil tes bakatnya tidak sesuai dengan apa yang diminatinya. Dan dia merasa goyah banget! Padahal dia ngerasa bakatnya sudah sesuai banget nih sama minatnya, dibuktikan dengan kejuaraan yang dia raih, dibuktikan dengan kemampuannya yang dia lebih menonjol dibading teman-teman sepantarannya. Udah fiks banget ngga sih bakatnya itu buat menuntunnya ke masa depan(?) Tapi kenapa tes bakatnya malah bikin galau sih, valid ngga sih tes bakatnya ini šŸ˜¦ šŸ˜¦ šŸ˜¦

Nah, berangkat dari beberapa “dia” (konseli yg saya pengang di tahun ini, fyi saya guru BK kelas 12 di salah satu SMA Swasta), saya daftar kelas webinarnya @kinderhutte dengan tema “lebih baik mengikuti bakat atau minat?” Jadi, jawabannya apa? Tolong kamu baca baik-baik dari awal sampai akhir yaa ^^

Karir sering diasumsikan sebagai bidang pekerjaan semata, padahal dari mulai milih jurusan hingga kegiatan yang kamu kerjain, bisa aja itu mencakup dirimu. (Karena bagaimanapun, karirmu menempel sama kamu hingga lebih dari setengah total jatah hidupmu! Bayangin kamu berkarir dari 22 tahun (18 tahun lulus SMA, 4 tahun kuliah, dan memulai karir di usia 22 tahun) Hingga 65 tahun, total 43 tahun! bahkan dua kali lipat nya 22 tahun! wah~

Fenomena yang terjadi di kalangan para pelajar nih 1 ngga punya pilihan jurusan/karir lulus SMP ngga tahu kedepannya mau ngapain, yang padahal pas kelas 10 (1 SMA) kamu udah memilih atau harus mengunci pilihan jurusan IPA atau IPS sebelum ujian semester 1 di kelas 10. (Pasal 7 ayat 1 Permen Nomor 64 tahun 2014). Dan karena ortu ngga punya pengetahuan tentang karir, jadinya ngga bisa terlalu banyak ngarahin anaknya akan berkarir bagaimana. 2 bingung memilih jurusan 400ribuan siswa 92% nya ngga ngerti mau milih jurusan apa, menurut penelitian. 3 bakat dan minat ngga sejalan nah, kita perlu mengeksplor nih, ada jurusan apa aja sih di dunia ini? 4 memilih jurusan atau karir tidak bijaksana ciri-ciri tidak bijaksana: ikutin trend, pengaruh teman biar ada temannya padahal kan konsep petemanan ngga gitu juga ya, ketika teman salah pilih jurusan kita bisa ikutan salah nih.

Bingung = ngga tahu informasi jurusan yang ada.

Jadi, apa itu bakat? Apa itu minat?

Bakat -> Kemampuan seseorang, yang kalau kamu berbakat kamu lebih cepat menguasai hal tersebut dibanding temen-temenmu atau lingkunganmu. Singkatnya “apa yang saya mampu = bakat saya” “kalau berbakat = lebih cepat belajarnya”

Minat -> Peran emosi (yg membuat seseorang tertarik pada suatu aktivitas) & Peran motivasi (yg membuat seseorang mencari dan terlibat pada suatu aktivitas). singkatnya “apa yang saya suka = minat saya” “kalau minat = saya sabar ngulik ssesuatu sesusah apapun itu”

Hubungan Minat dan Bakat seperti apa sih?

Bagaikan ‘Motor’ dan ‘Pengemudi’. ‘Motor’ adalah ‘bakat’, dan ‘Pengemudi’ adalah ‘minat’. Faktor yang mempengaruhi bakat & minat; 1 genetik/bawaan 2 proses belajar & sosialisasi lingkungan.

Tahap Perkembangan Karir

Growth (lahir – 14 tahun) cari keterampilan yang dibutuhkan, penting bagi ortu ngasih stimulus untuk memunculkan rasa ingin tahu atau rasa penasaran. Banyak belajar hal baru. Ketika penasaran, curious, si anak akan punya fantasinya dan menuntunnya untuk menggali apa yang ingin diketahuinya. Kadang anak salah menginterpretasikan benar-benar mampu atau sekedar suka saja.

Exploration (14 – 25 tahun) SMA, mencoba mengeksplor, dengan sering menanyakan ke diri sendiri : “aku bener-bener suka DAN mampu ngga ya dalam bidang ini”. Dan biasanya usia 20an lebih stabil pengeksplorasiannya, ditambah peminatan pas semester 5. Mulai mengembangkan kemampuan-kemampuan (skills) yang dirasa dibutuhkan untuk masa depan.

Establishment (26 – 45 tahun) Mulai bekerja, berhasil dan nyaman. Di beberapa kesempatan mungkin aja balik lagi ke tahap exploration dan mengevaluasi diri apakah jalan yang dipilih sudah benar. Dan biasanya usia 30an mulai cemas sama skill apa saja yang bisa diupgrade biar tetap bisa di perusahaan atau lembaga tersebut atau bisa naik jabatan.

Maintenance (45 – 65 tahun) stabil banget, tapi juga ngga jarang beberapa orang balik lagi ke exploration, bidang apa lagi nih yang bisa dijajaki. Dan juga beberapa lainnya mulai nyiapin aktivitas apa yang bisa dilakukan setelah pensiun.

Disengagement (> 65 tahun) lebih berorientasi ke orang rumah, dan manfaatin layanan masyarakat untuk lansia dst.

Kalau dirangkum, dari tahap perkembangan karir ini, pada dasarnya manusia akan terus-terusan mengeksplor apa aja yang bisa dilakuinnya sih. Jadi, selama kamu bertumbuh, ya ngga ada yang fiks. Misal kamu ngerasa jenuh pun, atau ngerasa pengen ubah/ resign, coba cek ulang, rasa jenuhmu itu berdasar atau engga. Kamu masih pegang value kamu engga. (eh kok jadi loncat kesana ya) hm,jadi gini, kalau kata lagu #dengarkandia “bosan itu pasti, tapi kita tak saling pergi” ea~

Sumber informasi untuk mengetahui minat dan Bakatku apa aja ya?

Siapapun bisa jadi sumber informasi; asal orang yang kamu tanyai adalah orang yang tepat! Orang yang tepat = ortu, temen yang sehari-hari bareng kita, kakak atau saudara, guru pembina ekskul olimpiade dan semacamnya. Info yang digalinya apa aja = aku suka ngga ya dg bidang ini, aku bisa ngga ya.

Cara mengetahui bakat dan minat diri?

1 aktif kegiatan non akademik karena akan membuat kamu banyak belajar hal baru. Kalau udah belajar banyak hal baru, terus apa? ya kamu jadi paham keahlianmu kaya gimana, entah keahlian memimpin, dealing with people, komunitas,cara kamu mecahin masalah, sampe yang remeh temeh kaya kamu tipikal yang lebih suka merealiasasikan sesuatu atau kamu tipikal yang suka ngajak. that’s it!

2 rajin eksplorasi informasi yang ada di sekitar, jangan males cari info yang sesuai dengan bidang yg kamu penasaranin. Kalau ngga tahu, tanya. Kalau malu tanya, googling. Kalau ga suka baca, youtubing lah! Atau cari jawaban di podcast orang-orang yang kredibel atau dapat dipercaya ya!

3 mau mencoba hal-hal baru. udah eksplorasi nih, udah paham banget sama info-info yang ada, kalau ga dicobain, ya gimana caranya tahu kalau itu adalah jalan minat dan bakatmu!

4 lihat prestasi yang pernah diraih. sekecil apapun kemampuan kamu, itu bisa jadi acuan dari minat apa yang belum kamu ketahuin.

5 minta feedback atau masukan atau saran dari orang terdekat dengan dirimu. Minta penilaian kinerja juga bisa banget.

kalau masih ngga ngerti juga, atau ngeras belum yakin, boleh coba ke biro psikologi dan ikut tes minat bakat + konseling ya. sampe dapet jawaban yang memuaskan, haha.

Hal-hal yang dapat dilakukan orang tua untuk mendampingi pencarian minat dan bakat anak

1 kenalkan berbagai pengalaman aktivitas kepada anak. stimulasi biar mereka tahu kesukaan dan ke-bisa-annya. munculkan rasa ingin tahu. 2 kasih kesempatan ke anak untuk eksplorasi dirinya agar memilih hal yang ingin dilakukannya, dengarkan mereka, sebelum mengarahkan. 3 amati kebiasaan, kenali mana yang ia senangi dan tidak, kenali mana yang lebih mudah atau lebih sulit bagi anak. 4 konsultasi dengan guru mengenai perkembangan anak 5 bangun komunikasi positif bersama anak, gali apa yang dirasakan, apa yang terasa sulit bagi anak, apa yang menyenangkan bagi mereka dst, gali juga reasoning atau alasan kenapa kamu suka atau cenderung dengan hal-hal itu.

Jadi, mana yang lebih penting? Minat atau Bakat atau Keduanya?

Keduanya penting, jika sejalan. Jika minat dan bakat tidak sejalan? boleh ikut minat aja, atau ikut bakat aja. Dengan Konsekuensi jika ikut BAKAT; misalnya santai karena merasa gampang atau merasa tidak butuh usaha lebih, akan terkalahkan dengan orang yang bekerja keras. ingat ya kata-kata ini “orang rajin mengalahkan orang pintar”. Dengan Konsekuensi jika ikut MINAT; pastikan minat kita itu ga cuma situasional atau sementara. bukan karena faktor eksternal, ikut-ikut temen, apalagi main keren-kerenan. kalau milih minat, kita paham butuh usaha lebih dan bersungguh-sungguh, mau ngulik informasi dari yang dipilihnya dan PAHAM butuh usaha keras dibading temen yang minat (kemauan) dan bakat (kemampuan) nya sudah sejalan.

Pada akhirnya, minat atau bakat atau keduanya yang kita pilih, tetaplah value atau prinsip hidup yang membuat kita bertahan untuk memperjuangkan sesuatu. Karena sejenuh apapun kita sama jalan apa yang dipilih (pada nantinya) kalau kita punya value, atau pegangan hidup atau misi hidup atau apalah itu, yg mendorong kita menjadi manusia bermanfaat, kita akan tetap bisa bertahan. Oke, sampe sini, kalau ada yang dibingungin, boleh tanya-tanya di kolom komentar yaa^^ atau email ke sakinatur@gmail.com

Makasih udah sabar baca sampai akhir :”) semoga tulisan ini dapat membantu kamu dan saya di masa depan yaa šŸ™‚

Best regards, Yunita Sakinatur

di Lembang, 14 September 2020

Selesai diketik di ruang BK tholibah 18.43, oke agak-agak mendekati 18 ke 17 derajat, nih. harus segera balik! haha.

[Sehat Mental] Mengatur Waktu; ‘pocket time’, ‘time boxing’ dan ‘structure of time’.

Sebenernya yang paling awal kita siapkan adalah, Perlu pahami diri:Ā Aku ini siapa? Tanggung jawab aku apa? Kadang kita ngerasa orang lain kok produktif banget, sampe ngerasa diri ini ngga produktif. Yang padahal juga, bisa jadi, bukannya kita ngga produktif nih, tetapi memang inilah saatnya kita beristirahat, tapikok PR sekolah/kerjaan ngga ada yg kelar?!

Terus komposisi ngatur waktu belajar/kerja/cari uang seharusnya bagaimana?! Suka stres gitu ngga sih, dan rasanya waktu yang ada tuh ngga cukup buat nyelesain target-target yang ada. Assigment dari guru/atasan juga telambat dikirimkan, huhu T.T

Dan ini, ngga sehat sih.

Eh, sebentar, aspek sehat mental yang dikeluarkan WHO itu;

  1. Bahagia, enjoy, menikmati sesuatu ngga ada beban.
  2. Mampu mengenali potensimu. Kapan kamu merasa sedih, ataupun bahagia. Terus kamu juga paham, kalo lagi gabut kamu maunya dan bisanya ngapain aja.Ā 
  3. Mampu menyelesaikan stres normal (tekanan/tuntutan yang datang tiap hari)
  4. Mampu melakukan pekerjaan yang produktif dan baik. Ada target2 dan selesai. Karena dari segala macam keproduktifan, ngga semuanya baik yaa.. misal nonton film seharian, emang produktif, tapi produktif macam ini belum tentu dikatakan baik tersebab tidak menyelesaikan apapun.
  5. Berkontribusi pada sekitarnya.Ā 

Jadi, sudah sehat mentalkah aku dalam mengatur waktu?

A host of psychological and physiological problems can ensue when you are not living in harmony with time (Philip Zimbardo, Time Paradox)

[Sebuah penelitian eksperimen] Zebra: Time, Stress and Health.

Ada dua zebra, yang satu ditempatkan di hutan bersama kawanan (banyak tekanan, bahkan dia lari tiap hari karena dikejar-kejar harimau untuk dimakan, jantungnya terpacu dengan kuat). Zebra kedua, diĀ zoo pusat kota, terjaga segalanya, makan tidur bahkan (ehm) pasangan, tapi ternyata pas dicheck up ngga lebih sehat dari zebra yang di hutan tadi.

Kalau kita menghadapi stress harian, kita malah sehat mental.

Kunci masa depan, adalah rutinitas harian. Perlu ada target yang kuat untuk mengakomodasi. Target harian jelas, dan beneran dikerjain. Caranya:

  1. Buat targetĀ 
  2. Fokus. Ajakan nonton, main, dan undangan skip dulu kalau ngga penting-penting amat
  3. Kuat. Udah pada tau kan ya ciri-ciri orang kuat? (inget perang badar? 1:1000) “kita berpindah dari perang kecil ke perang besar melawan hawa nafsu” Kontrol diri, kendalikan diri! that’s it.

whatsapp-image-2020-08-23-at-5.43.18-pm

Dalam mengatur waktu, ada 3 konsep yang baru aku dapetin, walau mungkin kamu udah tahu/bisa banget cari tahu ke artikel/youtubing ke tempat lain.

Yaitu: Structure of time, Pocket time dan Time boxing.

Di “Struktur waktu hidup” kita dalam 24 jam, ada 5 hal yang kita lakukan:
  1. Untuk produktivitas: 8 jam : entah itu kerja/kuliah/sekolah/ngehasilin duit.
  2. Untuk kegiatan rutin: 6 sampai 8 jam : untuk self care, makan, nyuci, tidur.
  3. Untuk ibadah: tergantung kamu ngealokasiinnya berapa, intinya jangan sampai hilang: kalau kita kehilangan ibadah, kita akan kehilangan 1 dari 5 structure of time kita. Alias, struktur waktu kita ngga lengkap. Ini menyebabkan rungsing/galau/gamang seharian atau bahkan berkepanjangan.
  4. Untuk kontribusi: terserah kamu mau kontribusi seberapa lama: intinya harus ada kita bantu orang lain.
  5. Untuk fun/ entertain/ relax : terserah nau seberapa lama, tapi inget prioritas struktur waktu.

[[Aturan mainnya:]] poin 1, 2 dan 3 adalah prioritas wajib. Ga bisa ditunda. Mengejar impian juga termasuk ke poin ini. 24 jam dibagi ke 3×8 jam, 8 jam pertama produktivitas, 8 jam kedua untuk rutinitas, 8 jam ketiga silahkan atur sendiri sesuai target hidup. karena kemarin ada yang konseling, bagaimana aku mengatur waktuku sedangkan semuanya kerasa penting dzah. Jadi kak, kata trainernya gini

  • sama seperti anak panah yang mau dilepaskan, ukur kemampuan sejauh apa, dan fokus sama kekuatan.
  • untuk fun, entertain dan relax, bisa dikerjain bareng self care, makan dan nyuci. misal, kamu entertain dirimu sendiri ya pas jam makan, sambil baca buku kesukaanmu. atau kamu entertain dirimu sendiri ya pas kamu nyuci, sambil dengerin podcast lucu2an. sisa waktu lebih dari itu, kamu pake buat ngejar impian. eh kebayangkan yah(?)

[[Aturan main kedua, masih struktur waktu:]] pahami diri, keseluruhan dimensi dari diri kita. stress bukan sesuatu yang harus dihindari, jadi jalani aja apa-apa yang harus dijalani, sesuai to do list. kita di hari ini, manifestasinya adalah kita di masa depan. jangan banding-bandingkan kita sama orang lain yg lebih selow/ lebih cepat, tiap orang punya timeline nya masing-masing.

Pocket time

Misal kamu punya target harian baca buku minimal 1 jam sehari, atau nyelesain materi UTBK satu jam sehari. Harus tercapai sehari 1 jam, tapi ngga harus dikerjain 1 jam sekali duduk. Caranya, pas antri giliran kamu bisa pake itu, pas nunggu iqomah, kamu bisa pake itu, pas nunggu guru kamu bisa pake itu. Nah, jadinya 3 kali duduk kan? Intinya tercapai deh tuh target baca buku 1 jam sehari/ nyelesain materi UTBK satu jam sehari.

time boxing

Untuk kamu yang perfeksionis (aku sih ini). Sistem kerja ini sama kaya di google pas bahas satu ide. Mulai dari prototyping sampe proses akhir. Caranya: kira-kira pekerjaan ini butuh kelar berapa lama ya? misal 2 jam, yaudah selama 2 jam kamuĀ  fokus sama si project kamu ini, jangan keganggu sama apapun. Perfect ngga perfect, ya disubmit. Karena semakin kamu punya deadline 2 jam ini, kamu jadi bisa ngejar waktu, ngga tergoda buka notif hp atau yang lainnya. hehe.

Begitu kira-kira ttg structure of time, pocket time dan time boxing. Hm kalau misalkan kamu masih mager juga buat ngewujudin keinginanmu, ingat ini

ā‡“ā‡“ā‡“

Bergerak! ini sama kaya pergerakan bulan-bumi-matahari dan semesta. Bergerak, sesimpel apapun, pasti ngefek. Bergeraklah karena sesungguhnya dalam pergerakan itu ada kebaikan. Masalah orang-orang pada umumnya, pas covid ini, ya gabut. Kalau kita menghadapi stress harian, kita malah sehat. Kaya cerita ikan yang di nelayan itu loh.. Pernah denger ngga? jadi, nelayan mau cari ikan di laut, bawa ikan kecil. Nah si ikan2 kecil yg buat umpan ini, selalu udah ngga seger tiap sampai tengah laut. Biar seger, dikasih hiu kecil, jadi sepanjang perjalanan dari pinggir pantai menuju tengah laut, si ikan kecil renang terus. Ketika sampai tengah laut, masih seger deh!

Banyaknya tugas, agenda, dan target tentunya, Diatur aja, ngga perlu ditabrak2in. Coba kita flashback ke kehidupan kita sebelumnya, pas mencapai prestasi. Atau lihat orang-orang di sekitar kita, yang berprestasi. Pasti di masa-masa berjuangnya: Makin banyak kegiatan, makin bikin equivalen sama prestasinya! Lihat peluang aja, ketika kita melihat masalah, ya jangan cari pembenaran atau penyalahan. carilah celah untuk mendapatkan solusi, atau memenangkan persaingan, minimal bersaing sama diri sendiri di masa lalu! Dimanapun kita berada, jadilah sosok terbaik. Yakinkan diri: ngga ada yang bisa mengerjakan ini selain aku, jadi aku yang harus tanggung jawab. šŸ™‚

Kalo kita ngga kejam sama diri sendiri, waktu yg kejam sama kita. Tiba di suatu saat nanti, ketika orang-orang udah jadi sesuatu, kita masih gini-gini aja.

Dan, Laa rohah illa fil jannah. (tiada istirahat kecuali di syurga).

Dan juga, Faidza faroghta fanshob (surat alamnasyroh yg udah kita hapal sejak SD; “Maka apabila kamu telah selesai (dari sesuatu urusan), tetaplah bekerja keras untuk (urusan) lain,”

Tulisan ini saya ketik atas rasa syukur sudah mendapatkan pengetahuan baru dari kelas “Meningkatkan Kesehatan Mental dengan Mengatur Waktu” oleh lembaga Titik Temu Training dan kelas “Menjadi Muslimah KAMMI yang Berdaya” oleh lembaga KAMMI DIY. Ditambah, semoga tulisan ini dapat menjadi pengingat/bahan murojaah bagi diri saya sendiri di masa depan, juga dapat diambil hikmahnya oleh teman-teman semua. Terimakasih sudah membaca hingga akhir šŸ™‚

Regards, Yunita Sakinatur

Ahad, di Lembang 23 Agustus 2020

*selesai diketik pada pukul 18.38 disini 21 derajat celsius tirissšŸ˜€Ā  alpa ngga bawa jaket euy, abis shooting sama tim Tahfidz simulasi kedatangan santri lgsg ngetik di ruang BK. It’s ok, i love myself šŸ™‚

Kemuliaan Wanita dalam Mencari Rezeki dan Mengurus Rumah Tangga

Halo, kemarin malam saya ikutan webinar yang diadakan adik kelas saya pas SMA. Mereka mengundang Ustadzah Nunung Bintari. Beliau adalah Konselor Pernikahan dan Keluarga, sekaligus pendiri Yayasan Ar Raihan, Bantul Yogyakarta. Selain membangun SMPIT dan SMA juga sekolah Tahfidz, beliau juga mendirikan Sekolah Orang tua (diperuntukkan bagi orang tua, karena masih banyak orang tua yang maunya ā€˜terima beresā€™ anak saya di sekolah harus mendapat paket lengkap, di rumah ngga perlu saya didik lagi, dan semacam itu, jadi beliau memiliki Sekolah Orang tua, untuk memfasilitasi para orang tua belajar. Karena pendidikan anak terdiri dari pendidikan keluarga dan pendidikan sekolah). Sekarang sedang merintis pesantren lansia, mohon doa kelancaran dan keberkahannya untuk karya-karyanya beliau ya teman-teman. šŸ™‚

Walaupun saya tidak mengikuti dari awal hingga akhir, mohon maaf ditengah keterbatasan saya, ini beberapa hal yang saya dapatkan selama saya hadir di kelas webinar berlangsung. Semoga bermanfaat untuk kita semua šŸ™‚

Ternyata, selama penyebaran virus covid-19 sejak Maret (5 bulan) hingga mungkin Desember nanti, menghasilkan permasalahan yang sangat serius di kalangan anak-anak kita. Kalau dulu kenakalan anak-anak seputar: kemalasan belajar, anak bertengkar dengan orang tua, telat berangkat sekolah, saat ini lebih beragam. Sejak SD ada yang sudah: kecanduan gadget, mengenal lawan jenis dengan salah orientasi (kelas 4 SD sudah putus dengan pacarnya dan akan mencari pacar baru karena teman sekelasnya tidak ada yang tidak pacaran), dan sex bebas ketika SMP, ada satu sekolah yang kecolongan menerima murid baru sudah hamil, nastaghfirullahhal adzim…

Kita, ketika ingin bisa mendidik anak dengan baik:

  1. Sering-sering silaturahim ke umahat yang anak-anaknya ā€˜berhasilā€™. Untuk mengetahui lebih detail gaya mendidik anak dari para umahat yang kita datangi. Hingga kita bisa adopsi gaya dan cara mendidik anak yang sesuai dengan gaya kita.
  2. Minta nasihat kepada para umahat.
  3. Selalu baca buku, buku pegangan dasar (Tarbiyatul Aulad) dan buku-buku kontemporer agar kita dapat mengimbangi anak sesuai jamannya.

Kunci kuatnya rumah tangga terletak pada ketaqwaan, dan semakin banyak anak semakin luas umat. Ga boleh marah karena hawa nafsu, marahlah kalau itu kebutuhan untuk mendidik anak.

Wanita yang dicintai Rasul

  1. Mendukung seluruh aktivitas dakwah suami. Tidak kesal atau marah-marah ketika ditinggal dakwah atau berkhidmat untuk umat dalam waktu yang tidak sebentar. (ini komentar saya: semoga bisa dipraktekin yah, haha. sebenernya yg bikin manusia pada umumnya marah-marah, karena tidak mampu mengekpresikannya. kira-kira ekspresi apakah itu? mungkin banget, marah-marahnya ibuk-ibu kalau ditinggal suaminya dalam waktu yang tidak sebentar, karena kangen banget kali ya, dan. kalau kata psikolog jaman jigeum mah, pakai rumus ā€œI statementā€, kapan-kapan saya bahas di postingan tersendiri deh. intinya cara nyampein i statement di kasus ini begini bunyinya aku merasa sedih kangen dan sepi ketika kamu keluar rumah lama-lama, nanti kalau kamu keluar rumah lama-lama; tolong kabari aku ya berapa lama aku harus menunggu/ tolong keep in touch ya lewat whatsapp/ kata-kata sejenis yang kamu inginkan dari pasanganmu, wallahu aā€™lam)
  2. Berdandan sesuai selera suami, kalau di depan suami
  3. Bisa bermanfaat bagi masyarakat. ā€œKalau kita (akhwat) tidak berdakwah, siapa yang mendakwahi wanita-wanita (maaf) yang telanjang di majalahā€ alm. Ustadzah Yoyoh berkata demikian kpd Ustadzah Nunung Bintari. Terus berkarya buat masyarakat. Minimal, ketika tampil di masyarakat/berada di tengah masyarakat dikenal karena akhlaq baiknya bukan malah dikenal atas keburukannya. Bergabung dan berkontribusi di pkk, atau di perkumpulan para istri PNS (bhayangkari, jalasenastri, chandra kirana, ardhya garini dan sejenis)

Dan ini poin-poin random yang saya dapatkan dari beliau:

  1. Jangan terjebak dalam urusan rumah tangga dan tidak melakukan apa-apa di masyarakat, minimal berakhlaq baik.
  2. Dengan memperhatikan tahujjud, dzikir, tilawah, murojaah, itu semua dapat menjadi bahan bakar kita dalam kehidupan sehari-hari. Karena menjadi ibu tidak ada istirahatnya dan jauh dari yang namanya kata cuti.
  3. Kalau di kehidupan ini ga ada tantangannya/dalam bermasyarakat/apapun serba gampang, lah kita jadi nganggur dong. Ngga ada kebaikan atau amal-amal dakwah yang bisa memancing keridhoan Allah atas usaha-usaha dakwah kita.
  4. Ketika menemukan perbedaan pendapat, seperti pemilihan tempat sekolah bagi anak dll, kuncinya adalah taat pada suami adalah segalanya. Mungkin di dalam hati sambil dongkol-dongkol, tapi bismillah percaya sama pemimpin kita sendiri.
  5. Ustadzah Nunung Bintari merekomendasikan buku Atas Nama Cinta karya Nino Yudiar, tipis dan padat materinya. Beliau sering mengulang-ulang membaca ketika sedang merasa butuh moodbooster.
  6. Beruntungnya para ibu, ketika hamil setiap harinya 1000 malaikat memintakan ampun. Ketika melahirkan pilihannya ada dua; 1 ketika ibu dan bayi selamat, seluruh dosa ibu hilang hingga menyamai sucinya bayi yang baru dilahirkan dari dosa 2 ketika ibu meninggal, syahid di sisi Allah. šŸ™‚
  7. SESI TANYA JAWAB, ketika jaman jahili sepertinya cinta menggebu-gebu dengan pasangan (yg belum halal dan qodarullah tidak berjodoh), ketika nikah (dengan suami hasil taā€™aruf) kok flat aja perasaannya. Bahkan misal suami belum pulang, tidak ada rasa gelisah/rindu. Jawaban Ustadzah: 1 Taubat dulu, semua manusia punya masa lalu. 2 Cinta hadir karena ditumbuhkan, dengan cara cari kebaikan-kebaikan yang ada pada suami, rasa cinta berkurang kalau tidak bersyukur. Misal ada 99 keburukan yang ada pada suami, hadapi dengan kesabaran. Dan misal hanya ada 1 kebaikan yang ada pada suami, hadapi dengan rasa syukur. Ustadzah Nunung Bintari banyak sekali mendengar cerita ketika konseling, ada yang suaminya tidak romantis, tetapi pekerjaan rumah tidak segan dibantu kerjaannya, ada yang sangat romantis tetapi pelitnya minta ampun dst dst Jadi ada banyak sekali warna cowok/jenis laki-laki di dunia ini. 3 berdoa 4 Menumbuhkan cinta juga bisa dilakukan dengan bergandengan tangan ketika bepergian, ketika mau tidur, memanggil dengan panggilan sayang
  8. SESI TANYA JAWAB, saya punya orientasi karir yang kuat, ketika taā€™aruf, jika calon suami saya tidak mengijinkan untuk menjalani karir, bagaimana seharusnya saya bersikap, haruskah taā€™aruf berakhir(?). Jawaban Ustadzah: Kalau ikhwan minta calon istrinya untuk di rumah saja, ya berarti itu salah satu indikator dia laki-laki yang shalih. Dulu ketika tahun 1987 SMA orientasi saya juga mirip-mirip dengan mbak (penanya), abis project A ke project B dst dst. Tetapi ketika menikah, ternyata seiring berjalannya waktu, enak di rumah. Tugas utama kita mendidik anak dan mengurus suami PLUS berkhidmat di masyarakat. Anak-anak harus bisa baca Qurā€™an, baca buku dari uminya, belajar Quran dari tangan umi, bahkan kalau bisa sebelum SMP sudah khatam minimal satu kali. Ketika anak sudah mulai agak besar, mulai membuka sekolah di rumah kecil-kecilan, hingga seterusnya berkhidmat di masyarakat bahkan sampai sekarang sudah punya cucu masih terus mengembangkan. Intinya flksibel sih, masa iya, istri mau berkhidmat di masyarakat dihalang-halangi. Terus, kalau mbak (penanya) menolak ikhwan shalih dengan alasan saya tidak mau melepaskan karir alasan tsb tidak syar’i. Seiring berjalannya waktu, akan ketemu jawabannya kenapa begitu, jadi ta’arufnya jangan ditolak. šŸ™‚

MaasyaAllah.. luar biasa sekali mendapat rejeki ilmu melalui Ustadzah Nunung Bintari dan kawan-kawan adik tingkat saya sewaktu SMA (selaku penyelenggara). Semoga dengan saya menuliskan ulang disini, dapat menjadi pengingat/bahan murojaah bagi diri saya sendiri di masa depan, dan juga dapat diambil hikmahnya oelh teman-teman semua. Terimakasih sudah membaca hingga akhir šŸ™‚

Regards, Yunita Sakinatur

Ahad, di Lembang 2 Agustus 2020

selesai diketik pada pukul 00.02 disini 15 derajat celsius šŸ˜€

barusan pak satpam keliling asrama putri sambil mengetok-ngetok besi sedang patroli

Al Balkhi’s Sustenance of the Soul #Prolog

Assalamu’alaykum šŸ™‚ Beberapa waktu lalu saya mencoba mencari tahu tentang Cognitive Behavior Therapy (CBT). Menemukan beberapa thesis tentang CBT, mendapatkan beberapa file pdf singkat tentang praktek ringkas CBT oleh psikolog partner tempat saya bekerja, hingga dibelikan buku Cognitive Behavioral Therapy nya Christine Wilding oleh sahabat saya yang sedang belajar di magister profesi klinis (mohon doakan thesis dia lancar yaa..)

Kemudian saya berakhir pada beberapa artikel (berbahasa Turki) yang membahas tentang Al Balkhi’s Sustenance of the Soul, dan sayangnya saya belum belajar bahasa Turki. Tetapi, Alhamdulillah, ternyata Prof Malik Badri (ilmuwan psikologi muslim abad ini) telah menerjemahkan manuskrip Abu Zayd Al Balkhi (ilmuwan muslim abad 9) dan melalui iiit.org buku ini dipublikasikan, jadi saya mengakses buku Abu Zayd Al Balki’s Sustenance of the Soul melalui http://www.iiit.org (The International Institute of Islamic Thought) London Washington.

Jika kamu tertarik untuk membaca buku tersebut secara langsung, akan sangat lebih baik šŸ™‚ Silakan akses di http://www.iiit.org atau dapat juga diakses di google books (dengan keyword: Abu Zayd al-Balkhi’s Sustenance of the Soul: The cognitive Behavior Therapy of a Ninth Century Physician)


Sedangkan alasan saya mencoba menuliskan apa-apa yang saya dapatkan dari buku pada blog ini, (1) supaya bisa ‘agak’ lebih detail (dibanding saya mempublikasikannya melalui caption di Instagram atau review singkat di Goodreads.com), (2) tentunya untuk dapat saya akses kapanpun saya merasa butuh (3) dalam menjaga kesehatan mental, ternyata ada ilmu sederhananya, untuk kamu dan untuk saya.

Diskusi, masukan dan saran dari kamu, mungkin saja akan sangat membantu untuk perkembangan ilmu psikologi dan pengembangan sumber daya manusia di masa depan šŸ™‚ kontak saya di sakinatur@gmail.com


Siapakah Abu Zayd Al Balkhi?

Seseorang yang berkontribusi pada bidang ilmu yang beragam; geografi – ilmu kedokteran – teologi – politik – filsafat – puisi – literatur – grammar arab – astrologi – astronomi – matematika – biografi – etika – sosiologi. Seorang Polimath dan Penulis Prolific, beliau menulis lebih dari 60 buku dan manuskrip. Dan salah satu karya unggulannya (nanti kamu bisa cari referensi di tempat lain) tentang Balkhi School of Geography. Dan sayangnya banyak karya-karyanya yang hilang juga banyak karyanya yang menjadi koleksi di museum atau di perpustakaan sehingga tidak dapat diakses.

Seorang penulis biografi (Yaqut Al Hamawi) menyebutkan nama lengkap Al Balkhi adalah Abu Zayd Ahmad ibn Sahl Al Balkhi. Lahir pada tahun 235 Hijriyah atau 849 Masehi (berarti hidup di masa Kekhalifahan Abbasiyah ya..) di desa kecil Shamistiyan, Al Balkh, Persia, sekarang terkenal Afghanistan. Al Hamawi mencatat dari seorang murid Albalkhi, yakni Muhammad Al Hassan ibn Al Waziri, Al Balkhi adalah sosok yang secara umum pendiam, kontemplatif, dengan demikian, maka terlihat sebagai seseorang dengan kepribadian yang (menyendiri) pemalu. Atas kepribadian introspektif dan introver nya beliau, cerdik dalam menjabarkan Masalih al abdan wa al anfus (Sustenance of the Body and Sustenance of the Soul).

Gaya penulisan Al Balkhi seperti filsuf, tulisannya menjadi perkataan bijak, seperti: “If someone praises you for what is not in you, then you cannot trust that he will not blame you for what is not in you.” “Religion is the greatest of philosophies; therefore, man cannot be a philosopher until he becomes a worshipper” “The greatest medicine is knowledge”

Al Balkhi tidak mendapatkan ilmunya dengan mudah begitu saja, beliau berangkat dari Albalkh (kampung halamannya) menuju Baghdad (36 jam perjalanan mobil). Kemudian ngekos disana selama 8 tahun.

Balkh to Baghdad

*jauh banget ya

Di Bagdad beliau mempelajari pengetahuan ilmu religi dan ilmu sekuler, salah satu guru besarnya adalah Abu Yusuf Al-Kindi. Singkat cerita (untuk lengkapnya, kamu baca di bukunya langsung aja ya, hehe), dari pengalaman belajar nya ini menjadikan Al Balkhi pemuda yang kesepian, reflektif introvert, tanpa teman-teman dekat yang membantunya keluar dari krisis kepercayaan (spiritual). Waktu itu hampir-hampir jatuh kekhalifahan Abasiyah, sekarang terkenalnya The Negro Revolutionary Movement 868 masehi, boleh cek di mesin pencarian. Bagaimanapun, krisis ini tidak berlangsung lama, setelah goncangan budaya (culture shock), beliau masuk ke Sunni School, bahkan sampai menerbitkan “Kitab Nazm Al Quran”.

Kembali dari Bagdhad ke kampung halamannya, beliau memilih bekerja sebagai katib (literally writer) alias sekretarisnya Prince Ahmad ibn Sahl ibn Hashim al Marwazi, pemimpin Wilayah Balkh. Dengan kepandaiannya itu, padahal beliau ditawari buat jadi Menteri dibanding jadi sekretaris. Dari sini, semakin terkonfirmasikan, memang beliau pengennya jadi katib supaya punya waktu reklusif belajar lebih, dan mungkin saja personality trait nya beliau (yg sangat introvert) menolak jabatan prestise, yaitu Menteri. Al Balkhi meneruskan research dan jadi penulis sampai usia 88 tahun (ini hitungan hijriyah kayaknya, karena kalau masehi beliau terhitung hidup 85 tahun 849 M s.d 934 M), mengabaikan tawaran jabatan yg lebih prestise dan gaji yang lebih besar. Sempat juga King of Khurasan mengundang beliau, secara personal, untuk membantu mengurus negara. Tapi beliau dengan sopan meolak jabatan itu.


Al Balkhi

Al Balkhi: Pionir Pengobatan Psikosomatis

Al Bakhi mempertahankan ‘psikosomatis’ dengan menegaskan bahwa keberadaan manusia tidak bisa digambarkan tanpa ‘ishibak’ atau ‘interaksi’. Beliau menyatakan jika tubuh menjadi sakit, jiwa akan kehilangan kognisinya, kemampuan komprehensif, dan bahkan kehilangan kesenangan hidup. Sebaliknya, jika jiwa menjadi sakit, tubuh akan merasakan ketidakenakan atau ketidaknyamanan yang selanjutnya membawa pada penyakit fisik/tubuh. Walau demikian, beliau tetap tidak mengabaikan individual differences manusia dalam menghadapi masalah. (Untuk kamu yang awam, jadi Individual differences adalah perbedaan individu, karakter, dan cara menyikapi masalah berbeda-beda).

Al Balkhi sebagai Konselor Psikolog Modern

Pemikiran Al Balkhi tidak terbatas pada orang neurotik saja (gangguan jiwa karena stres jangka panjang) atau yang disebut pasien jiwa, tetapi juga mencakup abnormalitas emosi pada orang normal/umum. Pendekatan ini menekankan bahwa gangguan emosi secara sederhana adalah kebiasaan yang dipelajari (learned habit ) yang butuh dibedakan antar orang normal dengan pasien.

Banyak psikolog dan psikiater masa kini meninjau ulang Freudian (psychoanalysis, especially with reference to the importance of sexuality in human behavior, intinya Pengobatan Psikologis yang dibawa Freud yaitu Psikoanalisis berbau seksism (Freud dibaca Froid yaa). Bahkan Tom Rusk, Psikiatris Amerika, pada salah satu buku best sellernya yang berjudul ‘Instead of Therapy’ bilang gini, “Fokus dari Konseling itu, membantu kita untuk mengubah hubungan kita dengan diri sendiri dan orang lain”. Bukan hubungan kita dengan masa lalu apalagi seksism. (Walaupun pada beberapa kasus, tapi ini jarang sekali, CBT terpaksanya membongkar masa lalu, Karena memang CBT berfokus pada kejadian masa kini), wallahu a’lam.

Tom Rusk

“Fokus dari Konseling itu, membantu kita untuk mengubah hubungan kita dengan diri sendiri dan orang lain”

Al Balkhi: Pionir Cognitive Therapy

Keyakinan bahwa ‘pikiran kita mempengaruhi keadaan emosi kita’ (emosi disini negatif dan positif ya) sama tua nya dengan filosofi kuno Greek Stoic (mungkin buat kamu yang penasaran bisa membaca buku Filosofi Teras). Bagaimanapun, adalah Al Balkhi yang pertama kali mengembangkan ini menjadi Terapi Kognitif yang lebih terperinci. Setelah tidak puas pada praktik Freudian psikoanalisis, psikoterapis barat berpindah kepada aliran Behaviorism, Pavlov, Skinner menjadi populer pada saat itu. Stimulus respon, tetapi berlanjut karena Behaviorism tidak dapat mengatasi persoalan psikologis yang lebih kompleks. Merujuk kepada Psikologi Kognitif, semua pikiran-pikiran kita terdiri dari perangkat lunak yang menentukan apakah pengaruh lingkungan benar-benar bermakna. 1970an Terapis Kognitif; Beck, Ellis dan Maulsby menjadi poros utama psikoterapi barat, dan pendekatan kognitif mereka masih menjadi pilihan.

Begitu menakjubkan membaca manuskrip Al Balkhi, antara terapis-terapis kognitif modern masa kini katakan dan lakukan dengan apa yang diteorikan dan dilakukan Al Balkhi.

Aaron Beck

Al Balkhi menjabarkan; tubuh kehilangan kesehatan karena faktor eksternal (contoh: suhu ekstrim) dan internal (contoh: ketidakseimbangan keadaan fisik). Dengan cara yang sama beliau menjabarkan jiwa juga dapat terdampak faktor eksternal dan internal. Eksternal mencakup apa yang dilihat, apa yang didengar, kejadian menakutkan, perkataan memalukan. Internal mencakup apa yang dipikirkan hingga membawanya kepada kemarahan, kesedihan atau bahkan ketakutan. *pada chapter selanjutnya beliau menyempaikan secara detail bagaimana mengeliminasi kekacauan emosi secara sederhana pada inti pikiran dan menghilangkan kepercayaan irasional (inner thinking & irrational beliefs).

Al Balkhi: Yang Pertama Membedakan antara Endogenous & Reactive Depression (macam-macamnya sedih)

Penemuan Al Balkhi yang satu ini sangat mengejutkan, beliau mampu mengklasifikasikan depresi menjadi tiga kategori. Pertama, status normal harian dari perasaan sedih, yang dirasakan oleh semua manusia di dunia ini, for this world ‘is a place which cannot be lived without problems and deprivations’. dalam DSM IV disebut sebagai “normal depression”. (Untuk kamu yang awam DSM IV adalah semacam buku manual diagnostik dan statistik gangguan mental yang digunakan oleh para dokter, peneliti, lembaga regulasi yang berkepentingan).

Lanjut, nah, Yang membuat penemuan Al Balkhi menjadi luar biasa adalah, klasifikasi kedua dan ketiga, Endogenous & Reactive Depression. Pengklasifikasiannya Endogenous adalah rasa sedih yang datang tiba-tiba tanpa ada faktor pendorong yang membuatnya sedih, seperti memang sudah bawaan dari dalam tubuh. Dan Reactive depression adalah rasa sedih yang timbul dari adanya sebuah kejadian yang tidak mengenakkan hati seperti kehilangan orang yang dicinta atau kecelakaan. Ini menakjubkan, karena 10 abad sebelum Emit Kraeplin menyampaikan konsep serupa pada abad 19-20an, Al Balkhi menyampaikan konsep ini (di abad 9, 11 abad sebelum tersampaikan).

Sadness Endogenous Reactive depression


Subjek dari buku ini

Buku Abu Zayd Al Balkhi Masalih al Abdan wa al Anfus (Sustenance of the Body and the Soul) berisi 361 halaman di Ayasofya Library, Istanbul. Terdiri dari 268 halaman Sustenance of the body dan 73 halaman Sustenance of the Soul (Psyche). Tetapi Prof Malik Badri fokus sama part kedua saja; Part Psychotherapeutic/ Sustenance of the Soul.

Selanjutnya... klik disini

1. Seberapa Penting Kesehatan Mental?

2. Nutrisi bagi Kesehatan Mental

3. Mengembalikan Kesehatan Mental jika terlanjur Tidak Tenang

4. Mengklasifikasi berbagai Gejala Psikologis

5. Bagaimana Menyingkirkan Kemarahan?

6. Menenangkan Rasa Takut, Fobia dan Panik

7. Metode-metode menghadapi Rasa Sedih (harian & yg datang tiba-tiba), Depresi dan Keluh Kesah

8. Mental maneuvers untuk Menangkis Bisikan berulang dan Ucapan batin yang merasuki/menghantui.

Antara Ibu, Istri, Pandemi dan Psikologi

Ditengah pandemi ini, ternyata banyak yang stres, karena hal itu, saya mau coba menulis ulang apa yang saya dapatkan dari bu Fery Farhati Ganis. Beliau lulusan Psikologi UGM dan melanjutkan pendidikan S2 di bidang Applied Family and Child Studies di Northern Illinois University. Waktu itu sore-sore beliau mengisi di sebuah acara webinar di Rumah Zakat, tema nya Peran penting seorang ibu, tapi inilah beberapa hal yang saya dapatkan dari beliau:

  1. Turunkan ekspektasi agar tidak terlalu lelah.

Ditengah Covid-19 ini, tentu saja kita punya waktu banyak. Seorang ibu mungkin berekspektasi bahwa rumah akan selalu rapih, nyatanya kehadiran anak membuat rumah yang tadinya rapih, berubah mejadi lebih cepat berantakan dibanding rapihnya. Maka menurunkan ekspektasi adalah hal yang bisa dilakukan.

  1. Komunikasikan hambatan, dan fleksibel dalam menghadapi situasi.

Komunikasikan hambatan terutama kepada pasangan, bagaimanapun untuk kaum wanita, membagikan perasaan dapat membuat ringan. Fleksibel atau bertoleransi dengan keadaan agar mudah ketika dihadapkan sebuah situasi.

  1. Buat rutinitas yang sama setiap harinya, beri arah dan kepastian jadwal.

Kita saja (yang sudah dewasa kadang merasa lelah karena tidak mengenali jam kerja), apalagi anak. Anak belum dapat mematok waktunya sendiri, kapan saatnya bermain, kapan saatnya istirahat, kapan saatnya makan dan seterusnya. Ketika sudah habis waktu belajar, tetapi anak belum selesai mengerjakan tugasnya hingga larut malam, sehari atau dua hari mungkin anak masih sanggup. Tetapi ketika itu terus berulang, ini adalah hal yang tidak sehat. Kita sebagai orang tua membantu mengarahkan anak, ini saatnya belajar, ini saatnya istirahat, jika tugas dari gurunya belum selesai sedangkan teman sekelasnya sudah selesai, kita sebagai orang tua coba komunikasikan kepada pihak sekolah mengenai keadaan anak dan meminta waktu tambahan. Ada juga orang tua yang mengajak anaknya tetap menggunakan seragam sekolah, baju tidur dan baju bermain, sesuai dengan keadaan sehari-hari. Jadi anak dapat dengan mudah menyesuaikan sekarang jadwalnya apa.

  1. Kenali emosi, ketika gembira seperti apa, ketika sedih seperti apa.

Kenali keadaan emosi anak, refleksikan apa yang dirasakannya agar anak tidak merasa sedih berlebihan, bagaimanapun mereka bukan hanya bersekolah di rumah, tetapi mereka juga kehilangan kesempatan bermain dan tertawa dengan teman sekolahnya ketika waktu jam istirahat. šŸ™‚

  1. Beri kesempatan berinteraksi dengan orang di luar.

Covid-19 bukan berarti tidak dapat berinteraksi sosial, hanya saja berjarak secara fisik, itu keadaannya. Biarkan anak berinteraksi online dengan temannya, atau sepupu dan keluarga besar lainnya.

  1. Sampaikan fakta sesuai apa adanya.

Mungkin ada beberapa orang tua yang ketika diajak untuk keluar rumah oleh anak, kemudian mengambil alasan ā€œnanti ditangkap polisi lhoā€ kemudian anak bertanya, dan dijawab dengan hal menakut-nakuti yang tidak masuk akal lainnya oleh orang tua. Sampaikan fakta sesuai apa adanya, jangan lakukan pembodohan, sampaikan sesuai dengan taraf perkembangannya. Misalkan untuk anak kecil usia TK atau PAUD, ceritakan saja ada sebuah virus kecil, yang sangat kecil, lebih kecil dari mata nya semut (sebutkan sesuatu yang nyata yang anak kenali) dst. Atau jika anak remaja, gali fakta bersama lewat ilmu pengetahuan.

  1. Cashflow utamakan untuk barang-barang esensial.

Ada beberapa keluarga yang berkurang pemasukannya dengan adanya Covid-19. Ada juga yang menjadi konsumtif membeli barang-barang yang tidak diperlukan, dan pengeluaran menjadi membengkak. Menjadi ibu atau istri yang kreatif juga bagian dari solusi dalam keuangan keluarga. Cashflow diatur sedemikian rupa agar tidak bocor pengeluarannya atau anggaran bensin dipindah menjadi anggaran lainnya yang lebih urgen.

  1. Kita ngga suka dengan ketidakpastian, tetapi kuncinya adalah fleksibilitas, adaptasi dengan situasi yang ada. Ketika galau atau nge-down, ekspresikan kepada pasangan, dekatkan diri dan berserah diri kepada Allah, dengarkan ceramah-ceramah. Ketika kita berserah diri kepada Allah, hati kita akan tenang dari perasaan terombang-ambingnya permasalahan.
  2. Batasi medsos; terutama medsos yang membuat diri kita membandingkan dengan diri orang lain, dan terutama ketika kita menjadi lupa untuk bersyukur.

Kadang melihat medsos orang lain, kok seru ya sama anaknya bisa membuat ini itu, menghabiskan waktu dengan bahagia, sedangkan diri kita kok gini-gini aja, rumah jauh dari kata rapih dst. Kita lupa bahwa medsos itu hanya menampilkan 1-5 menit kehidupan orang, atau beberapa detik saja. Dan ngga mungkin mereka membagikan hal yang jelek-jelek seperti misalnya anak menangis dan semacamnya. Dan yang paling parah dari membandingkan diri sendiri ke orang lain, kita jadi lua bersyukur atas keadaan diri kita saat ini.

  1. Melihat memori lama adalah salah satu cara untuk meningkatkan kebahagiaan.
  2. Lakukan quality time bersama anak dengan cara menonton film bareng, bermain game bareng.
  3. Ketika ingin sekali mudik, ingatlah dalam menghadapi Covid-19, dahulukan akal kemudian berdoa. Juga dahulukan ikuti pemimpin dalam menghadapi wabah, ketika pemimpin menyatakan untuk jangan keluar rumah dulu, ya ikuti.
  4. Tips dari ibu Fery dalam mendampingi pak Gubernur Anies, beri suplemen dan asupan yang seimbang (madu dan habatussauda), istirahat yang cukup, dan doa. Ada satu doa yang selalu disampaikan oleh ibundanya pak Anies, ā€œJanganlah engkau titipkan urusan anakku kepadanya walaupun hanya sedetik saja tanpa ada pertolonganMu terhadapnyaā€ (redaksinya kurang lebih seperti itu)
  5. Tips dari ibu Fery untuk Ramadan kali ini; Ramadan adalah milik Allah, dan agama ini bukan ritual saja (seperti buka bersama, ngabuburit, tarawih atau kebersamaan lainnya) Ramadan itu kalau kita merujuk ke jaman nabi, Ramadan kembali kepada individu, pribadi dan keluarga kecil. Dekatkan diri kepada Allah lebih dekat lagi, karena ini adalah bulannya Allah

Begitu yang saya dapat dari ibu Fery Farhati, kata penutup yang beliau sampaikan,

ā€œApa yang kita hadapi saat ini, tidak mudah, begitu juga dengan anak-anak kita dan keluarga. Mudah-mudahan kita dapat menjadi sosok yang membuat mereka tenangā€

Terimakasih ibu Fery atas sharing nya sore itu šŸ™‚ Online Talkshow live Youtube Channel Rumah Zakat 20 April 2020, dan terimakasih Rumah Zakat, juga teman satu grup WA yang sudah forward flyer nya šŸ™‚ jazakumullah khairan katsira

Ditulis oleh Yunita Sakinatur, di Lembang 28 April 2020 13.35 WIB.

Pada hari Jabiyyah, Umar berkhutbah:

ā€œBelajarlah kalian Al-Qurā€™an dan kenalilah kitab suci itu dengan baik. Pahamilah kandungannya sehingga kalian menjadi pewaris dan ahlinya. Sesungguhnya, seorang bermaksiat kepada Allah tidak akan pernah sampai pada derajat ahli kebenaran. Ketahuilah, Allah tidak dapat didekati karena sebuah kepentingan, tidak pula rezeki-Nya akan menjauh dari sesuatu yang benar. Ketahuilah bahwa di antara

Rezeki Allah dan para hamba-Nya terdapat hijab. Jika saja manusia terus senantiasa bersabar, niscaya Allah akan memberikan rezeki tersebut. Jika manusia serakah dan lupa waktu dalam mengejar rezeki tersebut, Allah hanya akan memberikan kepadanya kerusakan dan kerugian, dan ia tidak akan memperoleh rezeki tersebut.ā€

Hormuzan Bertemu Khalifah Umar di Madinah

Beberapa utusan yg membawa Hormuzan dan beberapa orang tawanan lainnya itu tiba di Madinah. Saat memasuki ibu kota, Hormuzan masih memakai pakaian kebesarannya yg berbahan sutera dan bersulam emas, serta bersematkan hiasan permata laiknya para bangsawan Persia. Di Madinah, utusan itu segera disambut oleh Anas ibn Malik dan Ahnaf ibn Qais. Mereka segera menuju rumah Khalifah, tapi tak mendapatinya.

ā€œKe manakah Khalifah?ā€ tanya mereka.

ā€œSedang bersembahyang di masjid,ā€ jawab salah seorang yang tengah berada di dekat rumah Khalifah itu.

Mereka menuju masjid tapi tak menemukan Sang Khalifah. Mereka kembali ke rumahnya dan bertanya kepada anak-anak yg tengah bermain di dekat halaman rumah Khalifah.

ā€œKhalifah tengah tidur di teras masjid. Tubuhnya diselimuti kain sarung.ā€ Jawab mereka.

Anas, Hormuzan, dan orang-orang pun kembali ke masjid. Di sana mereka menemukan seorang yg tengah tidur di teras dan diselimuti kain sarung lusuh, serta tangannya menggenggam sekantong kecil berisi jagung.

ā€œMana Umar?ā€ taya Hormuzan.

Anas dan para utusan segera menjawab sambil menunjuk ke arah orang tersebut.

ā€œInilah orangnya,ā€ kata mereka dengan suara lirih.

ā€œMana pengawalnya? Di mana ajudannya?ā€ tanya Hormuzan.

ā€œIa tidak punya ajudan, juga pengawal, tidak juga sekretaris pribadi. Ia hidup bersahaja.ā€

ā€œKalau begitu, ia adalah nabi suci,ā€ kata Hormuzan.

ā€œIa bertingkah laku seperti para nabi.ā€

Khalifah Umar terbangun dari tidurnya. Ia memandang orang-orang yg berkerumun di sekitarnya.

ā€œApakah engkau Hormuzan?ā€ tanya Umar.

ā€œYa,ā€ jawab orang yg dimaksud.

ā€œTidakkah engkau saksikan akibat dari setiap tipu daya dan tantangan terhadap Allah?ā€ tanya Khalifah Umar.

ā€œDulu Allah berpihak kepada kami, dan kamipun dapat menaklukkan kalian. Namun kini rupanya Allah berpihak kepada kalian, dan kalian pun menaklukkan kami,ā€ kata Hormuzan.

ā€œLalu apa yang engkau inginkan sekarang?ā€

ā€œAku khawatir engkau akan membunuhku sebelum aku mengucapkan apa yang aku inginkan.ā€

ā€œJangan khawatir, ucapkan saja.ā€

Hormuzan lalu meminta minum. Khalifah pun memberikannya semangkuk air.

ā€œAku khawatir engkau akan membunuhku sebelum aku meminum semangkuk air ini.ā€

ā€œJangan khawatir, minumlah.ā€

Hormuzan meneguk minuman itu. Ia lalu menatap Umar.

ā€œSungguh, engkau telah nyata memberikan jaminan keselamatan kepadaku,ā€ Kata Hormuzan.

Khalifah Umar tak menjawab. Ia hanya tersenyum. Beberapa ahli cerita meriwayatkan bahwa Hormuzan akhirnya memeluk Islam di hadapan Khalifah Umar (Al-Thabari, al-Tarikh, hal.2557)

ā€“

Kisah Hidup Umar Ibn Khattab, Dr. Mustafa Murad hal 141-142

Rangkuman buku Teori dan Praktek Konseling dan Psikologi (Penulis Gerald Corey) PART-2

link Part 1 (klik disini) .. lanjutan FUNGSI DAN PERAN TERAPIS .. Rangkuman buku Teori dan Praktek Konseling dan Psikologi (Penulis Gerald Corey)Ā 

dirangkum oleh Yunita Sakinatur, S.Psi

Suatu masalah dasar yang harus dihadapi oleh setiap terapis adalah masalah yang menyangkut fungsi-fungsi serta penentuan peran terapis. Apakah terapis seorang teman, ahli, pemberi saran, penolong, penjelas, pemberi informasi, penantang, penyedia alternatif-alternatif, atau seorang guru? Apakah terapis memainkan peran-peran tersebut pada berbagai kesempatan? Jika demikian, apa sesungguhnya peran terapis dalam proses membantu klien?

Kenyataan bahwa terdapat banyak peran yang pantas sering membingungkan para terapis pemula. Bagaimana para terapis menentukan peran-peran mereka? Apa pengaruh-pengaruh setting tempat praktek terhadap peran-peran mereka? Apa yang harus dilakukan oleh para terapis jika mereka berselisih pendapat dengan lembaga mengenai apa yang harus mereka lakukan?

Suatu masalah yang mungkin dihadapi para konselor adalah apa yang akan dilakukan apabila pandangannya berbenturan dengan tuntutan-tuntutan yang berasal dari posisi pekerjaan mereka. Misalnya para konselor sekolah, penulis (psikolog) memposisikan para konselor sebagai orang yang menjalankan konseling psikologis. Minat psikolog tertuju pada ā€œkonseling nyataā€, baik secara individual maupun dalam kelompok, dan mereka tidak mau menerima apa yang mereka pandang sebagai ā€œfungsi-fungsi yang tidak pantasā€ atau tidak konsisten dengan fungsi konselor yang efektif. Selanjutnya, para pimpinan sekolah memiliki persepsi yang berbeda tentang peran-peran para konselor menjalankan tugas-tugas: memeriksa kamar mandi untuk menemukan para perokok, mengawasi ruangan pada waktu makan siang, bertindak sebagai pendisiplin dengan menghukum dan mengeluarkan para siswa dan mengubah jadwal akademik. Dalam situasi-situasi nyata seperti itu adalah menjadi bagian dari tanggung jawab profesional para konselor untuk menentukan peran-peran mereka sendiri dan untuk memberi tahu pimpinan tempat mereka bekerja.

Seperti yg diketahui, tanggung jawab itu tidak selalu bisa dijalankan, maka dari itu para konselor yg merasa bahwa mereka diminta untuk menjalankan fungsi-fungsi yang tidak sesuai dengan pandangan mereka tentang konseling harus memutuskan apakah mereka bisa terus bekerja pada suatu lembaga tanpa nurani mereka terganggu jika mereka tidak bisa membawa perubahan-perubahan yang esensial.

Penulis mendorong para konselor untuk membuat suatu evaluasi kritis yang menyangkut fungsi-fungsi konseling yang layak (membantu para klien menyadari kekuatan-kekuatan mereka sendiri, menemukan hal-hal yang merintangi kekuatan diri sendiri, memperjelas menjadi pribadi macam apa yang mereka inginkan. Pemecahan masalah ā‰  fungsi utama konseling. Konseling = suatu proses dimana klien diajak untuk melihat tingkah laku dan gaya hidup mereka sendiri secara jujur, serta membuat putusan-putusan mengenai cara-cara yang diinginkan untuk memodifikasi kualitas kehidupan mereka. Jadi tugas terapis/konselor itu ganda; konselor butuh memberikan dukungan dan kehangatan, tetapi juga cukup berperhatian untuk menentang dan berkonfrontasi.

Fungsi esensial dari terapis atau konselor adalah memberikan umpan balik yang jujur dan langsung kepada klien. Klien kemudian bisa menyaring dan memilih umpan balik yang berasal dari terapis, menentukan apa yang disaring, dan membuat putusan-putusan berdasarkan umpan balik.

Kemudian fungsi dan peran terapis adalah tingkat pelaksanaan kendali oleh terapis terhadap tingkah laku klien selama di dalam maupun di luar pertemuan terapi. Beberapa sepakat memasukkan struktur, beberapa tidak seragam dengan derajat strukturnya. Contoh: (1) Terapis rasional emotif beroperasi dengan struktu sangat direktif, dikdaktif, persuasif dan konfrontatif; mereka sering memberikan PR yang dirancang agar klien mempraktekkan tingkah laku baru di luar pertemuan terapi (2) client-centered menyajikan struktur umum, longgar dan tak ditetapkan. klien menentukan arah perjalanan terapi ; menetapkan apa yang akan dibicarakan, terapis mengikuti arah klien dan tinggal dalam kerangka acuan klien.

Para terapis perlu menyadari pentingnya pengaruh tingkah laku mereka terhadap para klien mereka. Keliru jika para terapis hanya sebatas mengajarkan tanggung jawab, merefleksikan perasaan-perasaan dan semacamnya. Dianjurkan untuk menggabungkan tingkah laku yang beragam kedalam gaya terapi, maka dari itu pelajari berbagai aliran konseling dan integrasikan sejumlah metode dari berbagai pendekatan.

Ada saat-saat terapis menjadi interpretatif, ada saat-saat terapis menuntun para klien untuk menafsirkan sendiri makna-makna tingkah laku mereka. Boleh saja terapis menjadi sangat direktif dan ketat, sementara di kesempatan lain menjadi sangat luwes dan tanpa struktur yang jelas. Langkah-langkah terapis banyak bergantung pada; maksud terapi, setting, kepribadian dan gayanya sendiri, dan keunikan klien tertentu. Konseling adalah suatu ilmu pengetahuan tersendiri yang tidak terlepas dari tingkah laku dan kepribadian konselor.Ā 

Jadi masalah yang penting adalah sejauh mana seorang konselor harus menjadi dirinya yang nyata selama pertemuan konseling. Apa pembatasan-pembatasan yang diperlukan? Terapis atau konselor harus selalu bertanya kepada dirinya sendiri: Apa yang saya lakukan? Kebutuhan-kebutuhan siapa yang harus dipenuhi? Kebutuhan-kebutuhan klien atau kebutuhan saya sendiri? Apa pengaruh tingkah laku saya terhadap klien?

Masalah dasar lainnya adalah pembagian tanggung jawab, harus dijelaskan sejak pertemuan awal. Tugas terapis untuk sejak dini dalam hubungan terapi mendiskusikan soal-soal yang spesifik seperti lamanya dan banyaknya pertemuan, kerahasiaan, tujuan-tujuan umum, dan metode yang digunakan dalam mencapai tujuan-tujuan. Baik terapis dan klien, harus memikul tanggung jawab atas arah terapi. Jika hanya terapis yang menetapkan, jatuhnya menjadi terlalu direktif, dan mengekalkan kebergantungan klien.Ā 

Metodologi bergantung pada motivasi klien untuk berubah. Contoh, seorang klien merasa direndahkan oleh istrinya, dan ketika mengalami itu biasanya dia merasakan kebencian yang ditahannya. Saran terapis atau konselor bisa jadi ā€œLain kali, jika Anda merasa meski hanya sedikit direndahkan oleh istri Anda, mengapa Anda tidak mengambil resiko (keberanian) memberitahukannya apa yang Anda rasakan? Mengapa tidak mencoba selama satu minggu mengungkapkan kebencian itu alih-alih menahannya, hanya untuk melihat apa yang terjadi?ā€. Contoh lagi, Klien bersedih, mengatakan bahwa dia merasakan adanya jarak dengan ayahnya, dan dia benar-benar ingin dekat dengan sang ayah sebelum terlambat. Konselor atau terapis dapat menyarankan klien untuk menulis surat panjang untuk ayahnya dan menceritakan kepadanya apa yang sesungguhnya dirasakan serta apa yang ingin dirasakannya dengan ayahnya — kemudian konselor atau terapis menyarankan kepadanya untuk tidak mengirimkan surat itu. Ini merupakan suatu strategi agar klien berhubungan lebih dekat dengan kesakitannya dan dengan apa yang akan dilakukannya terhadap kesakitannya itu. Pada pertemuan berikutnya klien dan konselor atau terapis dapat mengeksplorasi apa yang ingin dilakukannya: melanjutkan persoalan dengan ayahnya, menulis lebih banyak lagi, dan menyimpannya untuk diri sendiri, atau melupakan saja masalah itu.Ā 

Sangat penting bagi terapis untuk mewaspadai usaha-usaha klien untuk memanipulasi terapis kepada pemikulan tanggung jawab yang klien sendiri sanggup memikulnya. Banyak klien yang meminta ā€œjawaban ajaibā€ dari terapis sebagai suatu cara melarikan diri dari kecemasan yang timbul dari keharusan membuat penyelesaian-penyelesaian sendiri. Kontrak-kontrak yang inisiatifnya dari klien sangat berguna untuk memusatkan tanggung jawab pada klien. Dan selalu tanyakan kepada diri sendiri (sebagai terapis atau konselor): Apakah para klien sekarang mengerjakan apa yang menggerakkan mereka ke arah otonomi yang lebih besar dan ke tempat mereka bisa menemukan jawaban-jawaban?. Pabila kita membiarkan klien menemukan arah dari kita, maka kita menunjang kebergantungan mereka dan memperkuat kekurangan potensi yang mereka miliki.

..selanjutnya HUBUNGAN ANTARA TERAPIS DAN KLIEN..

Rangkuman buku Teori dan Praktek Konseling dan Psikologi (Penulis Gerald Corey) PART-1

Rangkuman buku Teori dan Praktek Konseling dan Psikologi (Penulis Gerald Corey)

dirangkum oleh Yunita Sakinatur, S.Psi

Ā Membaca buku ini dimulai dari bab X, kemudian menuju bab XI – XII – XIII. Baru setelah itu ke bab II s.d. IX.

Untuk individu yang menerima bantuan psikologis disebut ā€œklienā€ pasien.Ā 

Konseling = klien mendapat kesempatan mengeksplorasi diri yg mengarah pada peningkatan kesadaran, dan kemungkinan memilih. Proses konseling berjangka pendek, fokus pada masalah-masalah, & membantu individu dalam menyingkirkan hal-hal yang menghambat pertumbuhannya.

Psikoterapi = fokus pada proses-proses tak sadar, lebih banyak berurusan dengan pengubahan struktur kepribadian, lebih digerakkan ke arah pemahaman diri yang intensif tentang dinamika-dinamika yang bertanggung jawab atas tejadinya krisis-krisis kehidupan ketimbang hanya berurusan dengan usaha mengatasi krisis kehidupan tertentu.

Ā Terapis ataupun Konselor konteksnya sama, yang membedakan settingan tempat, tipe pelayanan yang diberikan, taraf latihan yang diterima klien.

Bab X; Ilustrasi Kasus, Perbedaan- Perbedaan dan Persamaan-Persamaan diantara Pendekatan-Pendekatan.

Bab Xi; Masalah-Masalah Dasar dalam Konseling dan Psikoterapi.

 

Psikoanalitik Behavioral Eksistensial – Humanistik
Memandang kita berkemampuan untuk mengubah dan membentuk ulang masa depannya. Klien memang memiliki dinamika tak sadar & direpresi, tujuannya membuat hal-hal tak disadari menjadi disadari, menempatkan klien pada keadaan untuk berubah. Tidak berfokus pada konsep abstrak mengenai sifat dasar manusia. Berfokus pada tingkah laku-tingkah laku spesifik yang dapat diamati.Ā 

 

Permintaan penulis adalah bahwa kita mempelajari semua teori, tidak terpaku pada suatu objek tunggal, ketika dalam mengambil sesuatu dari setiap titik pandang kita mengintegrasikan perspektif-perspektif mereka ke dalam cara kita sendiri. Yakni memasukkan dan mengembangkan suatu cara kerja terapeutik yang merupakan milik kita sendiri.

Apa pengaruh pilihan teoritis kita terhadap tingkah laku kita dalam penanganan klien? Kita akan terjebak akan pengharapan. Misalnya Terapis ā€œAā€ adalah Adlerian ekslusif, maka Terapis ā€œAā€ mengharapkan klien yang ditangani olehnya untuk memperjuangkan kekuasaan dan keunggulan. Akibatnya, pandangan Terapis ā€œAā€ terdistorsi. Terapis ā€œAā€ akan mencari tingkah laku tertentu , dan bahkan boleh jadi akan memutarbalikkan apa yang dialami penulis dari klien untuk dicocokkan dengan model berprasangka yang dianut Terapis ā€œAā€. Klien, dengan hasratnya untuk menyenangkan Terapis ā€œAā€ mungkin secara tidak sadar (atau secara sengaja dan sadar) menyelaraskan diri dengan pengharapan-pengharapan Terapis ā€œAā€ dengan jalan menuruti Terapis ā€œAā€.

Ada berbagai macam tujuan konseling: peyusunan kembali kepribadian, penemuan makna hidup, penyembuhan gangguan emosional, penyesuaian terhadap masyarakat, pencapaian kebahagiaan, pencapaian aktualisasi diri, peredaan kecemasan, penghapusan tingkah laku maladaptif, dan belajar pola-pola tingkah laku adaptif.

Apakah ada istilah bersama dalam kumpulan-kumpulan tujuan yang beraneka ragam? Dapat diciptakan suatu integrasi dari berbagai titik pandang teoritis tentang tujuan-tujuan itu?

Keanekaragaman tujuan dapat disederhanakan dengan memandang dari sudut generalitas dan spesifitas tujuan. Tujuan-tujuan bisa dilihat berada pada suatu kontinum dan tujuan umum, global dan jangka panjang kepada tujuan-tujuan yang spesifik, konkrit dan jangka pendek.

Humanistik dan Behavioral. Humanistik berorientasi pada hubungan, cenderung menekankan tujuan yang luas dan berjangka panjang dan seringkali sulit diukur secara objektif. Misalnya; penemuan otonomi dan kebebasan, menjadi berfungsi penuh atau mengakktualkan diri, penemuan evaluasi internal menjadi lebih terintegrasi dan sejenisnya. Tujuan global lainnya bisa terdiri atas:

  1. Klien menjadi lebih menyadari diri, bergerak ke arah kesadaran lebih penuh atas kehidupan batinnya, dan menjadi kurang melakukan penyangkalan dan pendistorsian.Ā 
  2. Klien menerima tanggung jawab yang lebih besar atas siapa dirinya, menerima perasaan-perasaannya sendiri, menghindari tindakan menyalahkan lingkungan dan orang lain atas keadaan dirinya, dan menyadari bahwa sekarang dia bertanggung jawab untuk apa yang dilakukannya.
  3. Klien menjadi lebih berpegang pada kekuatan-kekuatan batin dan pribadinya sendiri, menghindari tindakan memainkan peran orang yang tak berdaya, dan menerima kekuatan yang dimilikinya untuk mengubah kehidupannya sendiri.
  4. Klien memperjelas nilai-nilainya sendiri, mengambil perspektif yang lebih jelas atas masalah-masalah yang dihadapinya, dan menemukan dalam dirinya sendiri penyelesaian-penyelesaian bagi konflik-konflik yang dialaminya.
  5. Klien menjadi lebih terintegrasi serta menghadapi, mengakui,menerima, dan menangani aspek-aspek dirinya yang terpecah dan diingkari, dan mengintegrasi semua perasaan dan pengalaman ke dalam keseluruhan hidupnya.
  6. Klien belajar mengambil risiko yang akan membuka pintu-pintu ke arah cara-cara hidup yang baru serta menghargai kehidupan dengan ketidakpastiannya, yang diperlukan bagi pembangunan landasan untuk pertumbuhan.
  7. Klien menjadi lebih mempercayai diri serta bersedia mendorong dirinya sendiri untuk melakukan apa yang dipilih untuk melakukannya; dan
  8. Klien menjadi lebih sadar atas alternatif-alternatif yang mungkin serta bersedia memilih bagi dirinya sendiri dan menerima konsekuensi-konsekuensi dari pilihannya.

Dalam beberapa kasus, klien tidak memiliki tujuan, hanya karena dikirimkan oleh orang tua / petugas kehakiman / guru, dan mereka tidak ingin diganggu. Untuk pertemuan permulaan agar produktif pusatkan perhatian pada tujuan klien dengan pertanyaan ā€œApa yang Anda harapkan dari terapi?ā€ ā€œApa yang Anda inginkan?ā€ ā€œApa yang ingin Anda tinggalkan?ā€ ā€œKeadaan / situasi apa yang paling Anda inginkan untuk diubah?ā€

Jika klien berkata sesuatu yang global (hingga membuat terapis frustasi) seperti ā€œSaya hanya ingin memahami diri sendiri lebih baik, dan saya ingin bahagiaā€Ā  Terapis dapat membawa ke fokus yang lebih fokus/tajam dengan bertanya ā€œApa yang menghalangi Anda merasa bahagia?ā€ ā€œApa yang Anda pahami tentang diri Anda sendiri sekarang?ā€ ā€œApa yang ingin Anda pahami dari diri Anda yang sekarang tidak Anda pahami?ā€ Terapis dan klien sejak awal perlu menentukan apakah mereka bisa bekerja sama dan apakah tujuan-tujuan mereka sejalan. Salah satu kesalahtafsiran umum, terapis harus ā€˜meluruskanā€™ klien dengan mengajari klien dengan nilai-nilai yang ā€˜benarā€™ dan ā€˜layakā€™. Banyak terapis yang belum berpengalaman yang memiliki hasrat untuk memaksakan tujuan-tujuan mereka sendiri kepada klien. ā€œTidak ada terapi selama pasien hanya meminta saran. Tidak ada terapi apabila terapis memutuskan bagi klien, apa yang harus dilakukannyaā€ (Corlis dan Rabe, 1969).

Tujuan lain yang patut dipertanyakan : kepuasan hati, dan kebahagiaan klien. Banyak calon konselor yang mengatakan bahwa kebahagiaan adalah sasaran mereka dan bahwa mereka ingin menghapuskan penderitaan, kesakitan dan ketidaktentuan pengalaman-pengalaman klien mereka. Jika kepuasan hati dijadikan tujuan konseling/terapi, kita menipu para klien. Jika terapi digerakkan ke arah pertumbuhan, maka dalam taraf tertentu ketidak puasan, kebingungan, kecemasan, dan kesakitan, tampaknya tidak mungkin terelakkan. Sehubungan dengan ini, maka tugas terapis: memberanikan para klien untuk mengambil risiko-risiko yang bisa saja mengarahkan peningkatan ketidakpuasan untuk sementara waktu, tetapi juga bisa diharapkan akan menghasilkan kepuasan jangka panjang.

Tujuan terapeutik yang patut dipertanyakan juga adalah penyesuaian sosial. Alih-alih mengubah klien menjadi pribadi yang dibutuhkan klien, malah membuat klien sesuai dengan norma sosial. ā€œTerapi adalah perubahan, bukan penyesuaian. Ini berarti perubahan sosial, personal, politik.ā€ Intinya bahwa terapi yang diarahkan pada penyesuaian bukan hanya tidak berguna, tetapi juga merusak. Masalah tentang keefektifan psikoterapi dan konseling dalam mencapai tujuan-tujuan perubahan kepribadian dan tingkah laku yang konstruktif. Apakah seseorang lebih baik dengan psikoterapi dibanding dengan tanpa psikoterapi? Mungkinkah terapi menjadi lebih merugikan dengan ketimbang membantu? Menurut sudut pandang Truax dan Carkhuff (1967) ā€œBukti yang tersedia dewasa ini menunjukkan bahwa rata-rata, psikoterapi sama seringnya merugikan dengan seringnya membantu, dengan efek rata-rata sebanding dengan tidak diterimanya bantuanā€.Ā 

Implikasi yang berarti : program-program pendidikan konselor bisa dirancang dengan memasukkan pelajaran kecakapan-kecakapan interpersonal disamping pelajaran-pelajaran teori dan teknik. Disamping memperhatikan masalah-masalah klien, program ini juga memusatkan perhatian kepada dinamika-dinamika tingkah laku calon konselor, untuk mendukung menghasilkan terapis-terapis yang bisa mempengaruhi klien untuk menjadi lebih baik alih-alih menjadi lebih buruk. Masalah ini akan dieksplorasi lebih rinci pada bab akhir, kepribadian terapis.

 

bersambung.. FUNGSI DAN PERAN TERAPIS

Masih bernafas, ada apa, kok insecure? Padahal tiap jengkal dari kehidupan kita ini sudah terjamin. Burung keluar dari sarangnya, setiap pagi, pulang petang dalam keadaan kenyang. Harusnya kita insecure sama afterlife ngga sih? Harusnya kita insecure sama “dalam keadaan apa kita mati” ngga sih? Sounds like, gue malu-maluin ga ya mati dlm keadaan begini dst dst. Gajah mati meninggalkan gading, manusia mati meninggalkan?

Nah, memang saya cuma mengulang-ulang redaksi lama. Bukankah manusia adalah tempat yg selalu butuh reinforcement(?)

Low-Effort Syndrome

Penyakit berbahaya yang banyak menjangkiti kita hari ini adalah Low-Effort Syndrome.

Sebuah prinsip kerja semudah-mudahnya, tapi nilai diri harus tetap terjaga.

Jadilah timbul budaya pada sebagian pelajar: titip absen, tugas asal kelar, copas, ujian nyontek.

“Udah gak usah bagus-bagus, yang penting jadi!”

Giliran ada temennya yang bener malah kena bully, “Belajar mulu! Ambis banget si!”

Giliran dapet nilai jelek, cari kambing hitam, “Dosennya killer! Lo si pelit gak mau ngasih contekan!”

Lakukan apapun asal nilai terjaga, asal tetap bisa diwisuda, biar mama papa bangga. Begitulah budaya ini akan terus terbawa hingga dunia kerja.

Low-effort syndrome ini yang membuat kita sulit maju. Sejarah mencatat, peradaban besar tak mengenal penyakit ini. Mereka melakukan sesuatu karena didasari rasa cinta, antusiasme, dan semangat yang tinggi.

Warren Bennis, dalam penelitiannya pada pemimpin perusahaan-perusahaan terbesar di dunia, menyebutkan bahwa,
“Para pemimpin hebat ini tidak berniat menjadi pemimpin. Mereka tidak punya kepentingan untuk membuktikan diri mereka. Mereka hanya melakukan apa yang mereka cintai, dengan semangat dan antusiasme yang luar biasa. Lalu jalan terbuka dengan sendirinya.”

Begitu juga saat peradaban Islam tengah gemilang. Sebuah peradaban yang dibangun dengan semangat berlomba-lomba dalam kebaikan. Didasari iman, ilmu, yang berbuah lebat amal.

Dulu para sahabat tak main-main dalam menjalankan tugas. Mereka mampu memenangkan pertempuran (dengan izin Allah) dalam Badar 300 vs 1000, Qadisiyah 48.000 vs 130.000, Yarmuk 29.000 vs 200.000. Selalu totalitas!

Tidak seperti kita yang ogah-ogahan, asal kelar šŸ˜¦

Dulu Umar bin Khattab berinfak 204 miliar,
Utsman bin Affan saat Perang Tabuk berinfak 300 unta (senilai 3,6 miliar), dan uang tunal 1,7 Miliar. Abdurrahman bin Auf pernah mendanai pasukan 500 kuda, 500 unta, juga miliaran uang tunai. Ibadah lainnya? Jangan ditanya~

Mereka tak kenal prinsip, “Ibadah cukup yang wajib ajaa” šŸ˜‚

Dulu, para ulama wafat meninggalkan rak-rak tinggi buku penuh ilmu. Satu sama lain berlomba menjadi cahaya. Maryam Al-Astrulabi dengan Astrolabs, Ibnu Sina dengan Kedokteran, Ibnu Haitsam dengan Optik, Ibnu Batutah dengan geografi, Al-Khawarizmi dengan Al-Jabar, dan banyak lagi cahaya menyinari bumi. Terasa hingga hari ini.

Sekarang, bagaimana kita? Kalau masih ogah-ogahan dalam belajar, berkarya, beramal, beribadah, jangan harap bisa kemana-kemana.

Yakinlah, seluruh usaha maksimal yang kita lakukan, seluruh kebaikannya akan kita yang rasakan. Kenapa pilih yang mudah, kalau yang susah akan mengasah?

“Dan barangsiapa yang berjihad, maka sesungguhnya jihadnya itu adalah untuk dirinya sendiri. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Kaya (tidak memerlukan sesuatu) dari semesta alam.” (QS. Al-Ankabut: 6)

Ditulis oleh: Farah Qoonita

Sumber:
Mindset karya Carol S. Dweck, Ph.d.
Sirah Nabawiyah
Kisahmuslim(dot)com

#MuslimInAction
#AskTehJasmine
#Reconnect
_______________
Ā© Teh Jasmine Unpad 2019

Line: @tehjasmine
http://line.me/ti/p/%40tux5321j
Instagram: @tehjasmineunpad
http://instagram.com/tehjasmineunpad
Youtube: Teh Jasmine
https://www.youtube.com/channel/UCR8TYTYoC0EWjwC0qVIeWlQ
Spotify: Suara Teh Jasmine

Banyak yang tanya

Banyak yang tanya, kursus di Pare yang bagus apa?
Saya ngga pernah ngerasain belajar di semua kursus yang ada di Pare, (yaiyalah kan di Pare ada ratusanĀ lembaga kursus dan camp/kos yg ga cuma tempat tinggal tapi juga ada belajarnya). Tapi banyakĀ yang nanyain, ā€œKak, kursus di Pare itu bagusnya lembaga apa ya?ā€
jawabannya satu ā€œtergantungā€.
tergantung kamu bisanya berapa lama, tergantung kamu usia berapa, tergantung kamu mau ngapain diĀ Pare (liburan/belajar) dan TERGANTUNG kamu mau belajarnya apa (Speaking, Grammar,
Writing,TOEFL, IELTS).
Karena pertanyaan terakhir masuk dari anak SMA kelas XI mau liburan 30-40 hari di Pare (info yg
saya dapatkan dari orang ke-tiga) saya akan coba jabarkan, biar nanti kalau ada yang nanya lagi
tinggal saya minta baca blog ini saja.
Ps: saya gak dibayar sama lembaga manapun, ini murni yg saya tahu dr teman-kenalan selama di
Pare,dan anggap saja pertemanan saya sempit. DENGAN INFORMASI BAHWA YANG MAU KE PARE
ANAK SMA KELAS XI MAU LIBURAN 30-40 HARI DI PARE, beberapa lembaga di bawah ini yg saya
rekomendasikan dg spesialisasinya masing-masing:
Speaking: Mr Bob, Daffodils, Peace.
– Mr.Bob bagus buat yang baru mulai banget, setidaknya kamu jadi bisa momong ā€œWhat do you
loveā€ bukan ā€œWhat you loveā€. Berdasarkan pengalaman temenku yg literally di Pare 1 bulan
– Daffodils dan Peace bagus buat yang suka speak up di depan, saya lupa detailnya seperti apa
Grammar: Krisna, Elfast, Titik Nol.
-di Krisna, kalau niat bgt belajar, kamu bisa forsir waktumu 24 jam seminggu buat belajar Grammar,
selama kelasnya belum penuh.
-Elfast, bagus
-Titik Nol, bagus
TOEFL/IELTS: Mahesa,Titik Nol, Elfast
-Mahesa itu yang tertua dlm bidang TOEFL, guru-gurunya senior, dan Mahesa ngadain test toefl
berstandart ETS (search / googling aja ya) tapi gak tahu bisa sebulan apa engga
-Titik Nol itu masih baru, kayaknya 2017 baru ada. Gurunya masih muda-muda dan tersertifikasi
TOEFL +550 semua
-Elfast saya ngga tahu banyak, tapi bagus kok, dia ngadain belajar 1ale gratisan juga buat pelajar di
Pare.
Penutup, PENTING!
1. Biasakan baca log, full dari atas sampai bawah, biar ngga salah tangkep
2. Biasakan searching dulu baru tanya bagian yang gak tahu
3. Biasakan kalo gak nemu di searching, atau gak puas dengan informasi yang ada, ya
lakukanlah Youtubing. apa gunanya kuota dan atau wifi gratisan kalau ngga dipake buat cari
hal-hal baru yang bermanfaat

4. Kalau ke Pare niatnya buat ngisi waktu sebulan/ liburan poinmu cuma 3 dari 10. Mending
diniatkan ke Pare buat belajar, biar hasilnya ada.
5. Mau se-bagus apapun suatu lembaga, kalau kamunya ngga belajar-aktif, ngga akan
menghasilkan apapun. Everything depens on your efforts
6. Pertanyaan lebih lanjut kirim komentar/ email saya di sakinatur@gmail.com / DM instagram
@yunitasak
7. Masih muda harus semangat.
Udah, udah..

ditulis tanpa diedit,

Jakarta, 21 Mei 2019

Jangan mencela

Jangan mencela ketika orang melakukan keburukan. Karena kita gak tahu, di masa depan, ketika kita kena situasi yg sama, apakah kita bisa terhindar dari keburukan yg sama? Percayalah iman itu naik dan turun.. Hari ini pandai, besok boleh jadi terjebak celaka.

.
Jangan mencela, mungkin saja hari ini orang melakukan keburukan, dan terlihat oleh kita, itu sebenarnya adalah kode dari Allah untuk kita mengingatkannya.

.
Semisal sudah diingatkan, tetapi tak berubah, jangan mencela. Toh perintah Allah hanya sekedar mengingatkan, dititik itu, titik mengingatkan, sudah gugur kewajiban kita, hasilnya dia berubah atau tetap melakukan keburukan itu porsi Allah dan dia.

.
Jangan mencela, lalu apa?

.
Perbanyak istighfar dan terus melakukan kebaikan adalah ikhtiar terbaik, in sya Allah ada jalan.

.
May Allah guide usā£

Kebebasan memilih

Hari ini, aku sediiiiiiiih bgt… lihat temen SMP yg nikah + temen-temen geng nya pd dtg dg baju seragam mereka yg cantik-cantik sekali.. mungkin mereka merupakan sedikit bocoran dari penampakan bidadari surga… lihat temen SMP juga bisa ke Turki + presentasiin start up nya di konferensi internasional.. ya Allah senangnya bisa ketemu manusia dr bebagai ras…
Kemudian aku melihat ke dalam diriku sendiri, aku lulus kuliah, tapi ngga punya temen yg sampe sebegitunya tuh… (temen yg menyenangkan dan long-last gitu)… aku lulus dr jurusan psikologi, tapi belum ada project apapun tuh yg udah berhasil aku kerjakan…
Siang ini, Ibu posisinya sedang nonton tv… (hal yg biasa, bukan?) “eh mbak, itu ada konsultan di tv, psikologi lho.” Kemudian entah kenapa, dadaku memang sedang sesak.. mungkin terlalu banyak merutuki keadaan… Spontan aku menyalakan speaker hp kencang-kencang dan menjawab dg nada gak mood. bener-bener respon yg kacau (sbg seorang anak) ke ibunya sendiri…
Aku nangis kejerr… zuhur, ambil wudhu, sholat yg lama.. setelah sholat aku minta maaf ke ibu, tapi gak bisa jelaskan apapun knp aku minta maaf… si bungsu juga nanya, “mba sedih kenapa” aku juga ga sanggup jawab, karena aku pikir, terlalu malu untuk dijabarkan ke manusia segala hal-hal yg sedang membuat dadaku sesak hari ini.
Ibu istirahat siang, aku naik ke lantai atas. mengecek pekerjaan apa yg bisa aku kerjakan… Aku mulai membereskan yg bisa ku bereskan, ditengah ‘membereskan’, aku sadar. Sadar akan pernyataanku ttg takdir.
.
Singkat cerita, beberapa hari yg lalu, waktu ibu bilang kita semua hanya menjalani takdir yg Allah kasih, aku gak percaya. Karena bagiku manusia adl ciptaan satu-satunya yg free-will. Karena malaikat harus loyal 100% ke Allah, dan setan harus loyal ke nenek moyangnya 100%. Jadi manusia adl mahluk satu-satunya yg free-will. Mungkin ini Allah tunjukkan jawabannya ke aku..
Free-will itu ada, tapi “path” nya tetap Allah yg tentukan.
Misal nih, dulu kan aku satu sekolah sama teman-temanku yg satu geng itu, Allah takdirkan aku memiliki orang tua yg seperti ini (lumayan tertutup/introvert untuk menunjukkan diri) jadilah aku terbentuk sebagai anak yg ga masuk ke lingkaran mereka, Allah masukkan aku ke lingkaran yg lain. Atau dg kata lain, ada kecondongan hati ke lingkaran lain, sehingga hari itu Allah menakdirkan aku ketemu temenku yg membentuk aku menjadi seperti sekarang ini.
Lagi pula aku pernah membaca, lupa dimana, lupa juga redaksinya seperti apa, tapi yg aku tangkap adl; kalau teman satu sekolah disebut teman (untuk mengukur diri) betapa repotnya hidup kita. Padahal kan memang dari dulu kita tidak masuk ke lingkaran yg terlalu besar tsb..
Oiya balik lagi ke ‘aku ga percaya takdir, kita punya free-will’ akhirnya terjawab sudah, terpatahkan ketidakpercayaanku. Free-will itu ada, tetap Allah yg tentukan ‘path’ nya, Allah yg tetapkan kecondongan hati. Maka mulai hari ini, aku memiliki satu doa, ya Allah hamba mohon, condongkan hati hamba dengan apa-apa yg menurut Engkau baik bagi kehidupan dunia dan akhirat hamba.. aamiin…

Tambahan, apakah kita bebas memilih mata bundar, hidung mancung dan rambut keriting gantung? jelas jawabannya TIDAK bukan?
Tapi Allah kasih kebebasan, mata mau digunakan utk melihat apa, hidung mau dimanfaatkan seperti apa. Dan rambut oh ya ampun bagaimanapun bentuknya itu sudah porsi yg pas dg bentuk muka kita, tetapi kita bebas memilih potongan seperti apa!
yunitasakinatur, H-8 Ramadhan 1440H. Ditulis di bawah atap rumah ayah dan ibu

Bikin SKCK di Polres Metro Bekasi

Selamat pagi-siang-sore-malam, warga Kabupaten Bekasi. hehe

Senin, 25 Februari 2019 saya ke Polres Metro Bekasi dg tujuan membuat SKCK Baru. Untuk perpanjang SKCK, bisa mengecek foto dibawah.

Biar cepet, langsung aja, ini yang perlu dipersiapkan:

  • Berkas-berkas yang dibutuhkan
    1. Fotokopi KTP diperbesar (sebesar A5 atau kira-kira HVS dibagi dua), sebanyak 2 lembar
    2. Fotokopi KK sebanyak 1 lembar
    3. Fotokopi Akte Kelahiran sebanyak 1 lembar
    4. Fotokopi Ijazah terakhir sebanyak 1 lembar
    5. Pasfoto latar belakang warna merah ukuran 4×6 sebanyak 6 lembar
    6. Sama pulpen, biar gak bingung ngisi borang pake apa
  • Uang
    1. Secukupnya, 30.000 itu cukup, kalau berkasmu sudah lengkap dan sesuai ketentuan
    2. Kalau kamu fotokopi KTP di Polres, harganya 3000 (5 lembar), 6000 (10 lembar) gak nerima custom, begitu tulisan di depan Koperasinya
    3. Kalau kamu keluar agak jauh dikit, ke fotokopian seberang SMP President, biaya 500 per KTP, kayaknya sih gitu
    4. Kalau kamu mau sekalian legalisir SKCK, gratis, tapi fotokopi sendiri SKCK nya, gitu.
  • Tahu tempatnya dimana
    1. Jangan lupa cek aplikasi maps dulu, atau tanya kerabatmu (yg sekiranya tahu tempatnya).
    2. Tempatnya di seberang President University sih. Kalau saya kan berangkat dari arah Naga swalayan yg perempatan SGC tuh, jadi dari President University harus muterin bunderan dulu, patuhi lalu lintas ya neng, tong..

Tahapannya gini:

(awalnya mau dibikin poin, tapi ribet, saya ceritain aja ya.. harap bersabar untuk membaca cerita saya hingga tuntas ya ^^ )

Jadi saya berangkat dari rumah bawa berkas itu, ternyata gak begitu lengkap, padahal malamnya sudah googling berkas apa saja yang dibutuhkan.Ā  Nah, biar kamu ngga mengalami hal yg sama, ini saya fotokan saja banner nya ya.. (semoga kualitas fotonya ngga jelek2 amat ya, hp jadul soalnya, kamu kalau mau jadi sponsor beli smartphone baru buat saya boleh bangett, hihi)

IMG_20190225_092604
berkas dan persyaratan

Sampai di lokasi itu sekitar jam 9.20, karena saya ngendarain motor, auto parkir di luar (kalau ngendarain mobil ya parkir di dalam atuh biar ngga menghalangi jalan). Abis parkir, masuk gerbang, diperiksa tas dan jaket, ngobrol dikit sama om om polisi tujuan kesini mau ngapain, sama tanya ruang pembuatan SKCK. Tempatnya di sisi kanan dari bangunan utama. Jangan ragu buat masuk, ketika kamu udah di lorong, ruangannya di sebelah kanan mu. Alhamdulillah adem full ac, haha.

IMG_20190225_111905

Masuk ruangan, ambil karcis antrian dari mesin deket pintu, duduk tunggu nomor dipanggil, sambal siapin berkas yg mau ditunjukkin. Pas giliranmu, maju ke depan nanti kamu dikasih dua borang gitu buat diisi, data diri semua sih, sambil petugasnya mengecek berkasmu sudah sesuai syarat atau belum. Nah karena fotokopian KTP tidak sesuai ukuran, dan saya gak bawa fotokopian ijazah terakhir (literally gak tahu kalau harus bawa), saya keluar lagi, memenuhi syarat.

Saya pergi ke Koperasi, butuh fotokopi KTP sesuai ukuran yg diminta dan ngeprint ijazah. Kan saya ga bawa hardfile ijazah, kata bapak petugasnya gapapa, diprint aja softfilenya (fiuhā€¦ untung udah backup semua data ke drive hp, jadi ga perlu balik ke rumah). Dan qodarullah di Koperasi gak bisa ngeprint, haha. Jadilah saya mengeluarkan effort lebih, jalan ke seberang SMP President itu ada tempat ngeprint dan fotokopian, tapi lebih murah sih dibanding fotokopi doang di koperasi harus 3000. Di depan SMP President itu 1500 dapet dua lembar fotokopi KTP sesuai ukuran yg diminta dan ngeprint selembar ijazah versi fotokopi.

Berkas beres, balik ke ruangan pembuatan SKCK, ngadem. Saya mengisi dua borang yg tadi dikasih bapak petugasnya, abis itu pergi ke ruang 10, ruang Rekam Sidik Jari. Diminta ngisi data lagi, berarti ini borang ketiga ya.. Terus cap sidik jari, dipegangin tangannya sama petugas (biar nggak salah juga kali ya, kan beliau sudah ahlinya). Serahin 2 lembar pasfoto ke beliau. Tungguin bentar beliau menganalisis bentuk sidik jari kita, terus beliau minta borang yg judul atasnya Tik. Beliau tulis dah tuh rumus sidik jari kita. Selesai proses di ruang 10 ini.

IMG_20190225_111943Ā IMG_20190225_111936

Balik lagi ke ruangan yg adem tadi, serahin semuanya, termasuk 4 lembar pasfoto dan uang 30.000, tunggu kuitansi bentar, abis itu duduk manis. Dipanggil, jadi deh SKCK nya. YEAYY! Oiya karena saya males bolak-balik, jadilah saya sekalian legalisir, entah dibutuhin atau engga besok lusa. Kata bapak2 yg antriannya sebelum saya (sesama pemohon SKCK) ā€œgratis nengā€ sambil nyengir, ashiyap pak haturnuhun, hehe. Okelah, saya ke koperasi, fotokopi SKCK seperlunya. Oiya ruangan fotokopi koperasi ada di belakang masjid polres. Jadi dari lorong tadi ke arah luar, ambil jalan lurus aja itu bangunan masjid, koperasi tepat di belakangnya. Serahin ke bapak-bapak administrasi, legalisir, tunggu bentar, selesai.

Selesai mau pulang ke parkiran, om om polisi yg periksa tadi di awal, ā€œudah nengā€ ā€œudah pak, mari pakā€. Alhamdulillah, Cikarang ramah lho, kalau kamu ramah šŸ˜Š


11.21 dari 9.20, kalau berkas sudah sedia semua, bisa lebih cepat, hehe saya kan lamanya di berkas yg belum sesuai.. (y) hikmahnya apa, berisaplah supaya mudah. mungkin itu


terimakasih sudah sabar membaca, moga bermanfaat. Selamat pagi-siang-sore-malam, warga Kabupaten Bekasi.

best regards, yunitasakinatur. menulis masih di kampung kebon kopi, yang gak ada kopinya. hiyahiyahiya