[Sehat Mental] Mengatur Waktu; ‘pocket time’, ‘time boxing’ dan ‘structure of time’.

Sebenernya yang paling awal kita siapkan adalah, Perlu pahami diri: Aku ini siapa? Tanggung jawab aku apa? Kadang kita ngerasa orang lain kok produktif banget, sampe ngerasa diri ini ngga produktif. Yang padahal juga, bisa jadi, bukannya kita ngga produktif nih, tetapi memang inilah saatnya kita beristirahat, tapikok PR sekolah/kerjaan ngga ada yg kelar?!

Terus komposisi ngatur waktu belajar/kerja/cari uang seharusnya bagaimana?! Suka stres gitu ngga sih, dan rasanya waktu yang ada tuh ngga cukup buat nyelesain target-target yang ada. Assigment dari guru/atasan juga telambat dikirimkan, huhu T.T

Dan ini, ngga sehat sih.

Eh, sebentar, aspek sehat mental yang dikeluarkan WHO itu;

  1. Bahagia, enjoy, menikmati sesuatu ngga ada beban.
  2. Mampu mengenali potensimu. Kapan kamu merasa sedih, ataupun bahagia. Terus kamu juga paham, kalo lagi gabut kamu maunya dan bisanya ngapain aja. 
  3. Mampu menyelesaikan stres normal (tekanan/tuntutan yang datang tiap hari)
  4. Mampu melakukan pekerjaan yang produktif dan baik. Ada target2 dan selesai. Karena dari segala macam keproduktifan, ngga semuanya baik yaa.. misal nonton film seharian, emang produktif, tapi produktif macam ini belum tentu dikatakan baik tersebab tidak menyelesaikan apapun.
  5. Berkontribusi pada sekitarnya. 

Jadi, sudah sehat mentalkah aku dalam mengatur waktu?

A host of psychological and physiological problems can ensue when you are not living in harmony with time (Philip Zimbardo, Time Paradox)

[Sebuah penelitian eksperimen] Zebra: Time, Stress and Health.

Ada dua zebra, yang satu ditempatkan di hutan bersama kawanan (banyak tekanan, bahkan dia lari tiap hari karena dikejar-kejar harimau untuk dimakan, jantungnya terpacu dengan kuat). Zebra kedua, di zoo pusat kota, terjaga segalanya, makan tidur bahkan (ehm) pasangan, tapi ternyata pas dicheck up ngga lebih sehat dari zebra yang di hutan tadi.

Kalau kita menghadapi stress harian, kita malah sehat mental.

Kunci masa depan, adalah rutinitas harian. Perlu ada target yang kuat untuk mengakomodasi. Target harian jelas, dan beneran dikerjain. Caranya:

  1. Buat target 
  2. Fokus. Ajakan nonton, main, dan undangan skip dulu kalau ngga penting-penting amat
  3. Kuat. Udah pada tau kan ya ciri-ciri orang kuat? (inget perang badar? 1:1000) “kita berpindah dari perang kecil ke perang besar melawan hawa nafsu” Kontrol diri, kendalikan diri! that’s it.

whatsapp-image-2020-08-23-at-5.43.18-pm

Dalam mengatur waktu, ada 3 konsep yang baru aku dapetin, walau mungkin kamu udah tahu/bisa banget cari tahu ke artikel/youtubing ke tempat lain.

Yaitu: Structure of time, Pocket time dan Time boxing.

Di “Struktur waktu hidup” kita dalam 24 jam, ada 5 hal yang kita lakukan:
  1. Untuk produktivitas: 8 jam : entah itu kerja/kuliah/sekolah/ngehasilin duit.
  2. Untuk kegiatan rutin: 6 sampai 8 jam : untuk self care, makan, nyuci, tidur.
  3. Untuk ibadah: tergantung kamu ngealokasiinnya berapa, intinya jangan sampai hilang: kalau kita kehilangan ibadah, kita akan kehilangan 1 dari 5 structure of time kita. Alias, struktur waktu kita ngga lengkap. Ini menyebabkan rungsing/galau/gamang seharian atau bahkan berkepanjangan.
  4. Untuk kontribusi: terserah kamu mau kontribusi seberapa lama: intinya harus ada kita bantu orang lain.
  5. Untuk fun/ entertain/ relax : terserah nau seberapa lama, tapi inget prioritas struktur waktu.

[[Aturan mainnya:]] poin 1, 2 dan 3 adalah prioritas wajib. Ga bisa ditunda. Mengejar impian juga termasuk ke poin ini. 24 jam dibagi ke 3×8 jam, 8 jam pertama produktivitas, 8 jam kedua untuk rutinitas, 8 jam ketiga silahkan atur sendiri sesuai target hidup. karena kemarin ada yang konseling, bagaimana aku mengatur waktuku sedangkan semuanya kerasa penting dzah. Jadi kak, kata trainernya gini

  • sama seperti anak panah yang mau dilepaskan, ukur kemampuan sejauh apa, dan fokus sama kekuatan.
  • untuk fun, entertain dan relax, bisa dikerjain bareng self care, makan dan nyuci. misal, kamu entertain dirimu sendiri ya pas jam makan, sambil baca buku kesukaanmu. atau kamu entertain dirimu sendiri ya pas kamu nyuci, sambil dengerin podcast lucu2an. sisa waktu lebih dari itu, kamu pake buat ngejar impian. eh kebayangkan yah(?)

[[Aturan main kedua, masih struktur waktu:]] pahami diri, keseluruhan dimensi dari diri kita. stress bukan sesuatu yang harus dihindari, jadi jalani aja apa-apa yang harus dijalani, sesuai to do list. kita di hari ini, manifestasinya adalah kita di masa depan. jangan banding-bandingkan kita sama orang lain yg lebih selow/ lebih cepat, tiap orang punya timeline nya masing-masing.

Pocket time

Misal kamu punya target harian baca buku minimal 1 jam sehari, atau nyelesain materi UTBK satu jam sehari. Harus tercapai sehari 1 jam, tapi ngga harus dikerjain 1 jam sekali duduk. Caranya, pas antri giliran kamu bisa pake itu, pas nunggu iqomah, kamu bisa pake itu, pas nunggu guru kamu bisa pake itu. Nah, jadinya 3 kali duduk kan? Intinya tercapai deh tuh target baca buku 1 jam sehari/ nyelesain materi UTBK satu jam sehari.

time boxing

Untuk kamu yang perfeksionis (aku sih ini). Sistem kerja ini sama kaya di google pas bahas satu ide. Mulai dari prototyping sampe proses akhir. Caranya: kira-kira pekerjaan ini butuh kelar berapa lama ya? misal 2 jam, yaudah selama 2 jam kamu  fokus sama si project kamu ini, jangan keganggu sama apapun. Perfect ngga perfect, ya disubmit. Karena semakin kamu punya deadline 2 jam ini, kamu jadi bisa ngejar waktu, ngga tergoda buka notif hp atau yang lainnya. hehe.

Begitu kira-kira ttg structure of time, pocket time dan time boxing. Hm kalau misalkan kamu masih mager juga buat ngewujudin keinginanmu, ingat ini

⇓⇓⇓

Bergerak! ini sama kaya pergerakan bulan-bumi-matahari dan semesta. Bergerak, sesimpel apapun, pasti ngefek. Bergeraklah karena sesungguhnya dalam pergerakan itu ada kebaikan. Masalah orang-orang pada umumnya, pas covid ini, ya gabut. Kalau kita menghadapi stress harian, kita malah sehat. Kaya cerita ikan yang di nelayan itu loh.. Pernah denger ngga? jadi, nelayan mau cari ikan di laut, bawa ikan kecil. Nah si ikan2 kecil yg buat umpan ini, selalu udah ngga seger tiap sampai tengah laut. Biar seger, dikasih hiu kecil, jadi sepanjang perjalanan dari pinggir pantai menuju tengah laut, si ikan kecil renang terus. Ketika sampai tengah laut, masih seger deh!

Banyaknya tugas, agenda, dan target tentunya, Diatur aja, ngga perlu ditabrak2in. Coba kita flashback ke kehidupan kita sebelumnya, pas mencapai prestasi. Atau lihat orang-orang di sekitar kita, yang berprestasi. Pasti di masa-masa berjuangnya: Makin banyak kegiatan, makin bikin equivalen sama prestasinya! Lihat peluang aja, ketika kita melihat masalah, ya jangan cari pembenaran atau penyalahan. carilah celah untuk mendapatkan solusi, atau memenangkan persaingan, minimal bersaing sama diri sendiri di masa lalu! Dimanapun kita berada, jadilah sosok terbaik. Yakinkan diri: ngga ada yang bisa mengerjakan ini selain aku, jadi aku yang harus tanggung jawab. 🙂

Kalo kita ngga kejam sama diri sendiri, waktu yg kejam sama kita. Tiba di suatu saat nanti, ketika orang-orang udah jadi sesuatu, kita masih gini-gini aja.

Dan, Laa rohah illa fil jannah. (tiada istirahat kecuali di syurga).

Dan juga, Faidza faroghta fanshob (surat alamnasyroh yg udah kita hapal sejak SD; “Maka apabila kamu telah selesai (dari sesuatu urusan), tetaplah bekerja keras untuk (urusan) lain,”

Tulisan ini saya ketik atas rasa syukur sudah mendapatkan pengetahuan baru dari kelas “Meningkatkan Kesehatan Mental dengan Mengatur Waktu” oleh lembaga Titik Temu Training dan kelas “Menjadi Muslimah KAMMI yang Berdaya” oleh lembaga KAMMI DIY. Ditambah, semoga tulisan ini dapat menjadi pengingat/bahan murojaah bagi diri saya sendiri di masa depan, juga dapat diambil hikmahnya oleh teman-teman semua. Terimakasih sudah membaca hingga akhir 🙂

Regards, Yunita Sakinatur

Ahad, di Lembang 23 Agustus 2020

*selesai diketik pada pukul 18.38 disini 21 derajat celsius tiriss😀  alpa ngga bawa jaket euy, abis shooting sama tim Tahfidz simulasi kedatangan santri lgsg ngetik di ruang BK. It’s ok, i love myself 🙂

Diterbitkan oleh yunitasakinatur

Bismillah, menulis untuk masa depan~

Tinggalkan komentar