Alkhair Khairullah

Manusia itu, terbatas.. saking terbatasnya, kita cuma bisa memandang sekarang dan saat ini. Manusia itu terbatas, saking terbatasnya, kita ngga bisa mendua, ngerjain sesuatu sambil ngerjain lainnya. Kalau dulu lihat Hermione Granger, terus iri gitu kan karena dia bisa ikutan dua kelas sekaligus. Sekarangpun semisal kita bisa zoom meeting sekaligus google meeting di jam tempat danLanjutkan membaca “Alkhair Khairullah”

Al Balkhi’s Sustenance of the Soul #Inti 3 (terakhir)

Gejala-gejala psikologis mempengaruhi manusia dengan porsi lebih banyak dibanding gejala-gejala yang mengganggu kesehatan tubuh. Bahkan ada individu yang sepanjang hayatnya sehat fisik.Dan tidak ada satupun individu sepanjang hayatnya tidak merasakan gejala-gejala psikologis (merasa stres, sedih, marah, takut, panik dan semacamnya). Diantara kita, ada yang merespon dengan mudah menghadapi rasa stres dan ada yang menghadapi kesedihanLanjutkan membaca “Al Balkhi’s Sustenance of the Soul #Inti 3 (terakhir)”

lebih baik mengikuti bakat atau minat(?)

Kemarin, ada yang video call. Bilang kalau hasil tes bakatnya tidak sesuai dengan apa yang diminatinya. Dan dia merasa goyah banget! Padahal dia ngerasa bakatnya sudah sesuai banget nih sama minatnya, dibuktikan dengan kejuaraan yang dia raih, dibuktikan dengan kemampuannya yang dia lebih menonjol dibading teman-teman sepantarannya. Udah fiks banget ngga sih bakatnya itu buatLanjutkan membaca “lebih baik mengikuti bakat atau minat(?)”

Kemuliaan Wanita dalam Mencari Rezeki dan Mengurus Rumah Tangga

Halo, kemarin malam saya ikutan webinar yang diadakan adik kelas saya pas SMA. Mereka mengundang Ustadzah Nunung Bintari. Beliau adalah Konselor Pernikahan dan Keluarga, sekaligus pendiri Yayasan Ar Raihan, Bantul Yogyakarta. Selain membangun SMPIT dan SMA juga sekolah Tahfidz, beliau juga mendirikan Sekolah Orang tua (diperuntukkan bagi orang tua, karena masih banyak orang tua yangLanjutkan membaca “Kemuliaan Wanita dalam Mencari Rezeki dan Mengurus Rumah Tangga”

Antara Ibu, Istri, Pandemi dan Psikologi

Ditengah pandemi ini, ternyata banyak yang stres, karena hal itu, saya mau coba menulis ulang apa yang saya dapatkan dari bu Fery Farhati Ganis. Beliau lulusan Psikologi UGM dan melanjutkan pendidikan S2 di bidang Applied Family and Child Studies di Northern Illinois University. Waktu itu sore-sore beliau mengisi di sebuah acara webinar di Rumah Zakat,Lanjutkan membaca “Antara Ibu, Istri, Pandemi dan Psikologi”

Ketakutan yang harus terlewat #2

Lama merantau dan jauh dari lingkungan sekitar atau sekedar sudah lama tidak berjumpa. Dalam kultur Indonesia untuk menanyakan hal2 tersebut merupakan hal yang lumrah. Menanyakan kapan lulus, kapan kerja, kerja dimana, kapan nikah, mau nikah sama siapa, kapan punya anak, kapan si anak dikasih adek, dan interview yg tak beraturan (serta mencabik-cabik privasi) pastinya akanLanjutkan membaca “Ketakutan yang harus terlewat #2”

Buku panduan

Ini tentang apa yang sudah tertera- tapi ngga kita baca. Tentang sesuatu yang tertulis, tapi ngga kita baca. Yang kita tahu, tapi ga dijalanin. “Kak, kita harus memenuhi standar apa saja untuk menjadi level X ya kak?″ Seorang anak bertanya, besok lagi, dan besoknya juga muncul lagi, pertanyaan sama dengan orang yang berbeda. Padahal grupLanjutkan membaca “Buku panduan”

Reward yourself

Pernah ngga? kamu ngerjain banyak tugaaas yang rasanya tak kunjung usai.. atau gini, penah ngga? kamu seolah masuk ke sebuah lorong gelap dan hanya ada titik kecil untuk menandakan bahwa dia akan usai, tapi jika diprediksi, jaraknya akan sangat jauuuuh sekali.. Pernah ngga? bebanmu terasa beraat dan hatimu terasa sempiit, dan bukan karena ilusi, karenaLanjutkan membaca “Reward yourself”

Wanita dan minum susu

Tahu kenapa nenek-nenek lebih rentan osteoporosis? Bukannya kakek-kakek? Atau kenapa harus beda antara risiko nenek dan kakek, kenapa ngga risikonya sama aja gitu misal? (red seimbang, 50:50). Kenapa dunia ini ga adil dan cenderung membedakan antara cewek dan cowok? hingga ke kakek, nenek lho, lansia lho. wkwk lol ah. [cek artikel ini wanita lebih rentan].Lanjutkan membaca “Wanita dan minum susu”

Ketertarikan, and how to manage it

Pada dasarnya manusia punya hormon-hormon tertentu. Tahukan kenapa kalau kamu ketemu “si doi” rasanya deg-degan? Yap, hewan itu kalau sedang birahi (pinjam istilah kelas Pemuliaan Hewan) tanpa fafifu “naik” ke lawan jenisnya. Langsung nyeruduk, ga pake pedekate, PDKT. Nah Allah ini Maha Sempurna, menciptakan manusia dg paket lengkap (yaitu rasa) deg-degan supaya tidak langsung nyerudukLanjutkan membaca “Ketertarikan, and how to manage it”

Tingkat galau

Hai pemuda, mari kita kenalan dengan pemuda-pemuda masa kemarin. Karena galau itu bukan hanya milik pemuda jaman now. Tapi galau adalah sesuatu yang normal terjadi pada pemuda, sejak jaman dahulu. Galau tingkat Tjokro itu.. Kenal Tjokroaminoto? Ya, beliau dikatakan sebagai bapaknya pergerakan di Indonesia. Melahirkan anak-anak ideologis, mulai dari Semaun dengan Komunisme nya, Kartosoewirjo denganLanjutkan membaca “Tingkat galau”

Tentang skripsi

“cepet banget, tiba-tiba pendadaran” “Kok udah pendadaran aja nit?” “lah kemarin baru aja ngerjain project ini sama kak nita” Sudah habis, si akhir tahun keempat. Yo sakjane wajar aja kalau saya sidang skripsi. Cuma bagi yang gumun (heran) kenapa masih muncul ini itu, masih aktif di komsat bagian BPH dan kaderisasi (malah), masih di… masihLanjutkan membaca “Tentang skripsi”

Normal

Si x mengingatkan tugasmu, bayanganmu si x perhatian sama kamu Si x mengirim bingkisan, bayanganmu si x kirim bingkisan ke kamu seorang Si x baik ke kamu, sejatinya setiap orang punya kecenderungan untuk berbuat baik Si x terbuka mengenai masalahnya ke kamu, kamu pikir kamu satu-satunya tempat dia curhat Semua yang X lakukan, kamu selaluLanjutkan membaca “Normal”

Yang terideal

Pernah dengar lagu yg liriknya pakai skala pengukuran? 10 points out of 10 (miliknya 2PM pas debut). ter-perfect. 100%. atau yang terakhir ini: (oh sayangku kau begitu) Sempurnaa… Pernah dong ya Masalahnya sering kali dunia ini terlalu subjektif dalam hal ukur mengukur. Tidak seperti penggaris yang ngukur panjang suatu bidang; bidang datar bisa pakai penggarisLanjutkan membaca “Yang terideal”

Motivasi Allah, untuk bersegera

Pada dasarnya akan ada banyak sekali ayat yang kita favoritkan, tapi mari coba kita ulas secara komprehensif “maksud yang ingin Allah sampaikan” melalui ayat ini (Qs.Ali Imron : 133). Tidak jarang buku-buku tafsir menyampaikan tafsiran Qur’an nya melalui serangkaian ayat, termasuk dua buku yang menjadi rujukan utama saya menulis ini. Baik tafsir Ibnu Katsir maupunLanjutkan membaca “Motivasi Allah, untuk bersegera”

Konflik

Tanpa konflik dunia ini statis dan ngga seru. Pernyataan ini benar ngga? Contohnya kamu sendirian dirumah, terus adik/sodaramu dateng. Ngerecokin ketenanganmu, akhirnya kamu ngga kesepian lagi kan di rumah? Dimulai dari konflik intraindividu, konflik antara bagian dirimu yang satu dengan bagian yang lain. Setiap detiknya manusia selalu berkonflik. Ambil bagian ini, atau bagian itu. Pilih keputusanLanjutkan membaca “Konflik”

Tidak Toleran

Tidak banyak dari kita yang tidak toleran terhadap diri sendiri, permisif sama diri sendiri. “Ah gapapa ah mulai baca bukunya 30 menit lagi deh leye- leye dulu,” “ah gapapa ah beresin kamarnya nanti aja kalau sudah jam sekian, biar sekalian mepet berangkat,” “cuciannya masih dikit kok, ntar ah nunggu tambahan baju kotor dikit lagi, biarLanjutkan membaca “Tidak Toleran”